Dikafirkan Usai Orasi di Gereja Gus Miftah: Tak Semudah itu

- Jumat, 07 Mei 2021 01:37 WIB

digtara.com – Aktivitas Ustaz Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah kerap menghadirkan kontroversi. Terakhir soal ceramah di mimbar Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung, Penjaringan, Jakarta Utara. Banyak yang mengecam dan ada yang sampai menyebutnya kafir.

“Tidak semudah itu Ferguso. Karena kafir atau enggak itu bukan menurut manusia, tetapi menurut Allah. Bahkan ada orang kafir 70 tahun, begitu membaca kalimat syahadat terbakar kekafirannya. Lah saya tiap hari masih tahlilan kok dibilang kafir,” kata Gus Miftah saat ditemui tim blak-blakan detikcom, Rabu, (5/5/2021).

Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta itu mengingatkan sebelumnya telah ada sejumlah ulama dan tokoh Islam terpandang yang berbicara di gereja seperi KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), KH Abdurrahman Wahid, dan KH Said Aqil Siradj.

Dalam catatan detikcom, Aa Gym pernah berbicara di Gereja Moria, Tentena, Sulawesi Tengah pada akhir September 2002. Sementara Ketua Umum PBNU Kiai Said menyambangi Gereja Katedral Makassar, yang pernah menjadi target bom bunuh diri, pada Minggu, 11 April 2021.

“Tapi kenapa cuma saya yang diributkan?,” ujar Gus Miftah.

Sayidina Umar, ia melanjutkan, memang pernah menolak undangan ke gereja dan meminta Sayidina Ali untuk mewakilinya. Rupanya sebagai Khalifah, Umar tak ingin bila kehadirannya ditafsirkan sebagai upaya untuk merebut gereja.

“Jadi selalu ada konteksnya. Saya menghormati mereka yang tak setuju ke gereja sesuai dalilnya, saya pun berpegang pada dalil, pemahaman, dan contoh para pendahulu,” papar Gus Miftah.

Dia menegaskan kedatangannya ke gereja bukan mengikuti peribadatan, sembahyang, maupun misa. Tapi menyampaikan orasi kebangsaan dalam rangka peresmian gereja tersebut.

Dirinya menyampaikan hal itu mewakili beberapa tokoh agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga ikut memberikan sambutan.

“Saya itu diundang pendeta muda Johan Sunarto melalui Sekjen PBNU Gus Helmy Faishal,” terangnya.

Materi orasi atau ceramah yang disampaikan selama 11 menit berisi tentang tentang Pancasila, kebhinekaan, kerukunan, toleransi, dan sebagainya.

“Saya gambarkan inilah indahnya Indonesia,” beber pria kelahiran Lampung, 5 Agustus 1981 tersebut.

Materi yang disampaikan itu, ia melanjutkan, sama sekali tidak membahas persoalan akidah. Sebab masing-masing sudah jelas dan tegas batasnya sesuai prinsip, “Lakum dinukum waliyadin”.

Tapi dalam persoalan muamalah sebagai sesama ciptaan Allah tentu sudah sewajarnya untuk saling tolong, bergotong-royong.

Editor
:

Tag:

Berita Terkait

Berita

Beda Gus Miftah dan Ustadz Abdul Somad soal Natal Jadi Sorotan: Kelihatan yang Nggak Berilmu

Berita

Reaksi Yati Pesek saat Direndahkan Gus Miftah: Aku Gak Malu, Cuma...

Berita

Tak Hanya Hina Penjual Es Teh, Gus Miftah Juga Pernah Rendahkan Seniman Yati Pesek

Berita

Usai Hina Pedagang Es Teh, Gus Miftah Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo

Berita

Waduh! Dasco Gerindra Lepas Tangan soal Nasib Gus Miftah: Saya Gak Bisa Jawab

Berita

Viral Gus Miftah Olok-Olok Penjual Es Teh, Utusan Khusus Presiden Prabowo Dikuliti Netizen