digtara.com - JAKARTA - Komisi XIII DPR mendesak agar Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) melakukan reformasi total dalam pengelolaan lembaga pemasyarakatan (Lapas/Rutan) di Indonesia.
Desakan ini dilakukan usai terpidana sekaligus mantan artis Ammar Zoni terciduk melakukan praktik jualan narkoba di Rutan Salemba beberapa waktu lalu.
Selain itu, di Medan juga beredar kabar terkait praktik peredaran narkoba yang terjadi di Rutan Kelas I Medan.
Anggota Komisi XIII DPR Yanuar Arif Wibowo mengatakan, kejadian tersebut mengindikasikan adanya persoalan sistemik di Rutan/Lapas yang perlu dibenahi secara menyeluruh.
"Kasus ini bisa jadi puncak gunung es dari praktik peredaran narkoba di dalam Rutan/Lapas. Artinya, bisa jadi masih banyak kasus serupa yang belum terungkap. Ini sangat memprihatinkan dan mencederai kepercayaan publik terhadap sistem pemasyarakatan kita," tegas Yanuar, Senin, (13/10/2025).
Politikus PKS ini berpendapat, praktik-praktik jaringan narkoba yang melibatkan narapidana, oknum petugas, maupun pihak luar harus diberantas secara tuntas dan tanpa pandang bulu dalam penegakan hukumnya.
Oleh karena itu, Yanur mendesak jangan hanya menyasar pelaku di lapangan, tetapi juga membongkar jaringannya, termasuk jika ada oknum aparat yang terlibat.
"Tidak ada kompromi bagi pengkhianat negara yang justru memfasilitasi kejahatan dari balik jeruji," tegasnya.
Ia pun mendorong reformasi total lembaga pemasyarakatan yang mencakup sistem manajemen, pengawasan, integritas petugas, hingga pembinaan warga binaan. Serta melakukan audit sistem keamanan di seluruh lapas di Indonesia, termasuk penggunaan teknologi pemantauan yang lebih modern.
"Perlu dilakukan audit menyeluruh terhadap sistem keamanan dan pengawasan di semua lapas. Pemerintah harus memastikan tidak ada lagi celah bagi praktik ilegal di balik tembok penjara. Gunakan teknologi, tingkatkan integritas, dan tegakkan aturan tanpa kompromi," tandas legislator dapil Jateng ini.