digtara.com - Wakil Presiden RI
Gibran Rakabuming Raka hadir di inagurasi dan pelantikan Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah periode 2025–2029, yang digelar di
Pondok Pesantren As Shodiqiyah, Gayamsari, Semarang, Minggu (2/11/2025).
Mengawali sambutan, Wapres Gibran terlebih dahulu membuka dengan membaca pantun. "pergi ke Semarang naik kereta, senang hati bertemu sahabat muda. GP Ansor teruslah berkarya, jaga bangsa bangun Indonesia"
Setelah itu, Gibran membacakan pantun yang kedua. "makan roti sirkaya ditemani kopi gula aren, sambil mendengar cerita dari para Ulama. Generasi berjaya dicetak di Pesantren, sambut Indonesia Emas 2045"
Pantun sederhana itu menjadi pembuka pesan penting yang ia sampaikan tentang peran besar santri dan pesantren dalam membangun bangsa.
Dalam nada bersahabat, Gibran mengajak seluruh kader Ansor untuk terus berdaya dan menjadi motor penggerak perubahan di tengah masyarakat.
Dalam sambutannya, Gibran mengungkapkan bahwa kehadirannya di Jawa Tengah kali ini adalah khusus untuk menghadiri pelantikan PW GP Ansor Jateng. Ia menegaskan kedekatannya dengan organisasi kepemudaan Nahdlatul Ulama itu sudah terjalin sejak lama.
"Saya sendiri sudah menjadi kader Ansor sebelum menjadi Wali Kota Solo," ujarnya.
"Setelah saya menjabat wali kota, Solo menjadi salah satu kota paling toleran di Indonesia, dan itu berkat kontribusi kader-kader Ansor." kata Gibran. Ucapan itu disambut riuh tepuk tangan dan seruan takbir dari para hadirin.
Dalam kesempatan itu, Gibran menyampaikan kabar gembira, bahwa Presiden telah menyetujui pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren di Kementerian Agama (Kemenag).
Langkah ini disebutnya sebagai "kado istimewa untuk Hari Santri" yang menandai perhatian pemerintah terhadap pengembangan pesantren, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, maupun kesehatan.
Namun, Gibran juga menantang santri untuk melangkah lebih jauh.
"Kami ingin mencetak santri-santri yang ahli blockchain, AI, robotik, dan lainnya. Santri sekarang harus siap bersaing di era digital tanpa meninggalkan nilai-nilai pesantren," ungkap Gibran
Tak hanya bicara soal Ansor dan santri, Gibran juga menyinggung persoalan banjir di Kaligawe, Semarang. Ia mengaku sempat melihat langsung kondisi banjir di kawasan itu sebelum tiba di lokasi acara.
"Saya lihat kondisi Kaligawe masih banjir. Mudah-mudahan segera diselesaikan pembangunan kolam retensi untuk mengurangi banjir di Kota Semarang. Setelah itu, semoga bisa segera dibangun Giant Sea Wall," kata Gibran.
Pernyataan itu menunjukkan perhatian Wapres terhadap pembangunan dan kesejahteraan warga Jawa Tengah, terutama wilayah pesisir yang rawan banjir.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi turut mendampingi Wapres. Baik Gibran maupun Ahmad Luthfi menantikan gerak nyata dari GP Ansor Jawa Tengah untuk bersinergi dengan pemerintah, dalam membangun wilayah dan menggerakkan pemuda serta menghadapi tantangan global.
"Ansor bukan sekadar organisasi kader. Mulai saat ini kita harus tunjukkan suatu bentuk pengabdian dengan dasar hubbul waton minal iman. Itu kita tunggu," kata Ahmad Luthfi dalam sambutannya.
Gubernur menjelaskan, dalam membangun Jawa Tengah tidak bisa dilakukan sendiri dan parsial. Harus menggunakan kebersamaan atau gotong royong dari seluruh elemen masyarakat, termasuk di dalamnya GP Ansor.
Ahmad Luthfi percaya, PW GP Ansor Jateng di bawah kepemimpinan Muchammad Shidqon Prabowo dapat bersinergi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.
"Kita gunakan kolaboratif government, di dalamnya terdapat banyak organisasi salah satunya GP Ansor. Melalui kebersamaan ini, Jawa Tengah harus mempunyai daya dobrak dan istimewa untuk bisa bersaing dengan daerah lain. Kantor Gubernur selalu menunggu langkah dari sahabat-sahabat sekalian," jelasnya.
Hal serupa disampaikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. GP Ansor Jawa Tengah dan kabupaten/kota, tentu juga PP GP Ansor selama ini memiliki kontribusi penting.
Mulai komitmen dalam menjaga persatuan dan nilai kebangsaan, serta bagaimana menjadi penggerak generasi muda dalam menghadapi tantangan global seperti resesi, perang dagang, perang tarif, dan perubahan iklim.
"Pemerintah dalam menjalankan program tidak bisa berjalan sendiri. Butuh mitra kuat yang mengakar di masyarakat, mitra yang mau terjun langsung ke masyarakat. Butuh anak muda yang punya semangat kemajuan. Di sini lah peran GP Ansor," jelasnya.
Selain Wakil Presiden dan Gubernur Jawa Tengah, acara pengukuhan pengurus PW GP Ansor Jateng juga dihadiri Pejabat Forkompimda Jateng, Rais Syuriyah PWNU Jateng, Ketua Tanfidziyah PWNU Jateng, A'wan Syuriah PWNU Jateng, Ketua Umum PP GP Ansor, sejumlah pejabat publik, tokoh masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan, termasuk ketua GP Ansor Jateng dari periode sebelum-sebelumnya. (San).