digtara.com - Bencana longsor yang terjadi di Dusun Tarukan dan Dusun Cibuyut, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Kamis (13/11/2025) malam, menimpa permukiman warga dan memakan korban jiwa.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah bersama pihak terkait, terjun ke lapangan sejak malam kejadian.
Petugas gabungan bahu-membahu mengerahkan bantuan untuk mengevakuasi para korban yang tertimbun. Pencarian hingga Jumat terus dilakukan.
Baca Juga: Jawa Tengah Memiliki 1.326 Desa Wisata, Sarif Kakung Minta Pengelola Kelola Secara Profesional Operasi SAR Gabungan dalam pencarian korban longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah tersebut diminta dilakukan dengan kewaspadaan tinggi.
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah mengingatkan, kontur tanah yang labil serta potensi hujan susulan harus benar-benar menjadi perhatian dalam proses evakuasi.
Baca Juga: Cegah Banjir, Longsor dan Kekeringan, Sarif Kakung Gencarkan Gerakan Menanam Pohon "Melihat kondisi cuaca dan kontur tanah yang masih labil, kami mengimbau seluruh petugas di lapangan maupun warga untuk tetap waspada dalam proses evakuasi ini. Keselamatan personil harus menjadi prioritas," ungkap Sarif, Jumat (14/11/2025).
Longsor melanda Desa Cibeunying, Majenang, Cilacap pada Kamis (13/11/2025) pukul 20.00 WIB dan menerjang belasan rumah. Hingga Jumat (14/11/2025) siang, musibah ini menyebabkan 2 orang meninggal dunia, dan 21 orang belum ditemukan.
Petugas di lapangan, menurut Sarif, juga harus terus terus memantau perkembangan cuaca dan meminta masyarakat untuk menghindari area yang berpotensi longsor.
"Kami menyampaikan turut berduka cita atas musibah yang menelan korban jiwa ini. Semoga korban yang masih hilang segera ditemukan," sebut politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Pria yang akrab disapa Kakung juga mengingatkan warga sekitar yang masih berada di zona rawan untuk terlebih dulu dievakuasi. Apalagi, kondisi tanah masih mengalami pergerakan di sejumlah titik.
"Dengan korban jiwa dan puluhan warga hilang, musibah di Cibeunying ini harus menjadi pengingat bahwa mitigasi bukan sekadar reaksi setelah bencana terjadi, melainkan harus menjadi prioritas utama," kata legislator dari daerah pemilihan (dapil) Banyumas dan Cilacap ini.
Baca Juga: Jawa Tengah Memiliki 1.326 Desa Wisata, Sarif Kakung Minta Pengelola Kelola Secara Profesional Pemerintah daerah, kata Kakung, ke depan perlu memperkuat edukasi kebencanaan, hingga memperbaiki tata ruang.
"Tanpa langkah nyata, ancaman longsor akan terus menghantui setiap musim hujan," pungkasnya. (San).