digtara.com - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kedungsepur yang meliputi Kendal, Demak, Ungaran, Salatiga, Semarang, dan Purwodadi (Kedungsepur) menggelar Silaturahmi Kebangsaan di Tirto Arum Kendal, Sabtu (22/11/2025).Pertemuan ini menjadi ruang strategis untuk memperkuat komitmen bersama dalam menjaga harmoni sosial di tengah dinamika masyarakat yang terus berkembang.
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, dalam sambutannya menegaskan pentingnya pemahaman mendalam dan kesadaran kritis terhadap nilai-nilai toleransi sebagai bagian dari tanggung jawab warga negara yang bermartabat.
Ia menilai wilayah Kedungsepur, seperti Kendal dan Semarang, memiliki tingkat mobilitas penduduk yang tinggi seiring pertumbuhan industri dan kawasan permukiman baru. Kondisi ini, menurutnya, membawa peluang sekaligus potensi kerawanan.
"Perkembangan daerah kita membuka banyak kesempatan, tetapi juga mengandung risiko. Jika tidak dikelola dengan baik, bisa memunculkan gesekan, baik antaragama, antarkelompok, hingga kerawanan seperti kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba," ujarnya.
Baca Juga: Panggung Gembira Darul Amanah Meriah!. Bupati Dyah Kartika Permanasari: Pesantren Mencetak Generasi Berdaya Saing dan Berakhlak Mulia Menurut Mbak Tika sapaan akrab Dyah Kartika Permanasari, FKUB memiliki peran penting dalam memperkuat kewaspadaan sosial dan menciptakan suasana rukun di tengah keberagaman. Ia mengapresiasi kontribusi seluruh tokoh lintas agama dalam menjaga stabilitas wilayah sehingga pembangunan dapat berjalan dengan baik.
"Kegiatan hari ini menunjukkan kesiapan kita bersama untuk terus menjaga dan meningkatkan kerukunan antarumat beragama. Mari terus memperkuat cinta tanah air, meneguhkan jati diri bangsa, dan memberikan teladan bagi generasi muda dalam menghadapi arus globalisasi," tambahnya.
Sementara itu, Wakil Ketua FKUB Kedungsepur, Nur Rofiq, yang hadir mewakili Ketua FKUB Mustam Aji, menekankan pentingnya inovasi daerah dalam memperluas jejaring toleransi hingga ke level internasional.
Ia mencontohkan pengalaman kunjungan kerja FKUB ke Filipina untuk mempelajari langsung praktik keberagaman di negara tersebut.
"Kalau ingin menjadi kota paling toleran, jangan ragu untuk belajar ke luar negeri. Penguatan toleransi harus dilakukan melalui produk hukum yang progresif, program-program inovatif, serta upaya meningkatkan inklusivitas," jelasnya.
Ia juga mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat jaminan kebebasan beragama dan mengembangkan berbagai kegiatan kreatif di luar skema APBD guna menumbuhkan budaya toleransi yang hidup di tengah masyarakat.
Baca Juga: Penunggak Iuran BPJamsostek Divonis 4 Bulan Penjara Pertemuan FKUB Kedungsepur ini diharapkan menjadi momentum penguatan jejaring lintas agama dan konsolidasi nilai-nilai kebangsaan. Dengan sinergi berbagai pihak, kerukunan dan persatuan di wilayah Kedungsepur diharapkan semakin kokoh di tengah tantangan zaman. (San).
Baca Juga: Panggung Gembira Darul Amanah Meriah!. Bupati Dyah Kartika Permanasari: Pesantren Mencetak Generasi Berdaya Saing dan Berakhlak Mulia