digtara.com - Sambut perayaan Natal 2005 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), instansi beserta stakeholder terkait diminta semakin menggencarkan _ramp check_ pada moda transportasi darat, laut, udara, serta kereta api.
Ikhtiar ini dilakukan supaya warga yang merayakan Nataru mendapatkan keselamatan dan kenyamanan.Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah mengatakan, langkah ini menjadi bagian dalam menekan terjadinya kecelakaan yang disebabkan faktor teknis kendaraan, maupun faktor manusia (human error).
"Semua harus memastikan memastikan seluruh moda transportasi aman, nyaman, serta siap melayani masyarakat dengan kualitas terbaik," ungkap Sarif Abdillah, Selasa (2/12/2025).
Baca Juga: Peringati Hari AIDS Sedunia, Sarif Kakung Ajak Masyarakat Cegah Penyebaran Penyakit HIV/AIDS di Jateng
Saat masa Libur Nataru, jelas Sarif, mobilitas masyarakat dipastikan meningkat. Apalagi juga ada masa libur sekolah. Ini juga akan berimbas pada penggunaan moda transportasi umum.
"Tentu keselamatan masyarakat adalah prioritas utama, sehingga pemerintah harus berkomitmen menghadirkan layanan transportasi yang aman, tertib, bahkan humanis," sebut politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
_Ramp check_, kata Kakung, sapaan akrab Sarif Abdillah, dilakukan dengan memeriksa hal-hal yang dirasa dapat menyebabkan kecelakaan, seperti kondisi fisik kendaraan, fungsi-fungsi alat-alat pendukung operasional kendaraan.
"Termasuk, surat-surat administrasi dan kelengkapan kendaraan, serta perlengkapan lainnya yang terkait dengan keamanan dan kenyamanan berkendara," jelas legislator dari daerah pemilihan (dapil) Banyumas dan Cilacap ini.
Baca Juga: HUT ke-54 KORPRI Tahun 2025. Sarif Kakung: Jangan Bekerja Secara Rutinitas, Bekerjalah Secara Inovatif dan Kolaboratif Kementerian Perhubungan memprediksi pergerakan masyarakat pada Nataru kali ini akan meningkat sekitar 4% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kakung menegaskan bahwa pengelolaan operasi Nataru tidak boleh dianggap enteng dan dilakukan sebagai rutinitas belaka.
"Selain _ramp check_, kebijakan dan strategi juga perlu disiapkan untuk menjaga dan meningkatkan pemenuhan aspek keselamatan dan keamanan transportasi," terang Kakung.
Langkah itu, kata Kakung, adalah koordinasi dengan stakeholder terkait seperti Kepolisian Republik Indonesia dan operator, penyiapan sumber daya manusia, antisipasi cuaca, regulasi tentang keselamatan, hingga penyelenggaraan Posko Terpadu.
"Kami ingin memastikan bahwa seluruh masyarakat dapat melakukan perjalanan dengan nyaman, sehingga dapat berkumpul dengan keluarga tercinta tanpa kendala berarti," pungkasnya. (San).
Baca Juga: Sarif Kakung: Dongeng Sangat Efektif Sebagai Media untuk Menanamkan Nilai-nilai Kebaikan