digtara.com – Peristiwa pelajar yang disuruh mengenakan seragam muslim di Padang kian ramai diperbincangkan. Walhasil ketentuan atribut seragam sekolah pun menuai kontroversi. Seragam Nuansa Agama Tertentu
Pemerintah pun menghasilkan kebijakan yang cepat tanggap atas kejadian tersebut. Tiga Menteri yaitu Menteri Pendidikan, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Agama menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) mengenai seragam sekolah.
Hal itu pun ditanggapi oleh Wakil Kepala SMAN 1 Medan bidang Humas, Sormin bahwa untuk ketentuan penggunaan seragam selalu dilakukan setiap awal tahun.
“Kalau di SMAN 1 menyerahkan kepada peraturan yang ada. Misalnya untuk putri yang memakai kerudung ataupun tidak begini bentuknya,” jelasnya melalui saluran telepon, Kamis (4/2/2021).
Ditegaskannya, ia tidak pernah memaksakan siswa – siswi untuk memakai seragam dari nuansa agama tertentu. Dijelaskan hingga saat ini, SMAN 1 Medan hanya memiliki dua jenis seragam, yaitu putih-abu dan Pramuka.
Baca: Kabaharkam Polri-ABUJAPI Bahas Sosialisasi Perpol Pamswakarsa dan Seragam Baru Satpam
“Dari kementrian sudah menetapkan warna bajunya itu putih, roknya itu abu-abu. Kalau untuk jilbab itu tidak diwajibkan. Jadi kalau anaknya tidak ingin pakai jilbab atau ingin memakai sudah ada ketentuan bentuknya. Kita tidak boleh melebihi dari situ,” pungkasnya.
Dia tegaskan SMAN 1 Medan menerapkan seragam sekolah sesuai kebijakan dari kementerian tanpa ada peraturan baru di luar kebijakan tersebut.
“Kita tidak ada pakaian khusus. Hanya dua seragam sesuai dengan kebijakan kementrian. Memang dari dulu sudah begitu peraturannya,” tandasnya.
SMAN 1 Medan Tak Paksa Murid Pakai Seragam Nuansa Agama Tertentu