Digtara.com | MADINA – Menjelang bulan suci Ramadhan 1440 H Pasar dadakan pajak daging di pasar tradisional Panyabungan menjerit dikarenakan daya beli masyarakat yang masih rendah.
Pasar dadakan ini biasanya ada setiap menyambut bulan suci ramadhan dan menjelang hari Raya Idul Fitri. Sepinya konsumen di sejumlah pasar di Madina, akibat naiknya harga daging dan kebutuhan pokok mencapai 20 persen, dari Rp110 ribu menjadi Rp130 ribu per kilogram.
Salah seorang pedagang daging sapi, Kohar Lubis mengatakan setiap momen jelang ramadhan dan hari raya idul fitri, mereka memotong sapi sebanyak 3 ekor yang akan dijajakan sejumlah pasar dadakan.
“Daging sapi biasanya jam 11.00 wib dagangannya sudah habis terjual, namun tahun ini sapi yang mereka potong hingga siang ini baru 1 ekor yang habis terjual,” paparnya.
Merosotnya penjual daging, juga omset para pedagang menurun drastis, bahkan para pedagang rugi akibat daging sapinya tidak terjual.
Sementara, salah pembeli daging, Nurul yang mengeluhkan harga daging yang begitu signifikan kenaikan harga sejak 1 minggu terakhir ini.
“Akibat kenaikan harga daging sapi, dirinya terpaksa mengurangi pembelian sapi untuk kebutuhan keluarga menyambut bulan suci Ramadhan kali ini,” ungkap Nurul. (Ag)