digtara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatan pada perdagangan awal pekan ini, Senin (29/9/2025). Secara teknikal, IHSG diproyeksikan bergerak menuju level 8.200–8.246, meski risiko koreksi tetap terbuka.Prospek Pergerakan IHSGTim analis MNC Sekuritas mencatat IHSG ditutup menguat 0,73% ke level 8.099 pada Jumat (22/9/2025) disertai dengan peningkatan volume pembelian. Menurut analisis wave, skenario terbaik (biru) masih terbuka bagi IHSG untuk menguji level 8.200–8.246.
Namun, skenario korektif (label hitam) tetap perlu diwaspadai dengan potensi uji support di kisaran 7.894–7.959. Untuk perdagangan hari ini, level support
IHSG berada di 8.005 dan 7.840, sementara resistansi di 8.155–8.192.
Saham-saham yang masuk radar rekomendasi MNC Sekuritas antara lain BFIN, BKSL, ICBP, dan JPFA.Katalis PositifMenurut David Kurniawan, Equity Analyst Indo Premier Sekuritas, penguatan IHSG mendapat dukungan dari kesepakatan dagang Indonesia–Uni Eropa yang mencakup pemangkasan tarif hingga 80% produk ekspor RI mulai 2027. Hal ini membuka peluang positif jangka panjang bagi saham-saham eksportir.
"Selain itu, stabilitas rupiah yang dijaga Bank Indonesia turut meningkatkan kepercayaan investor asing. Jika sentimen ini konsisten, IHSG berpotensi melanjutkan tren bullish jangka pendek," kata David dalam risetnya, Minggu (28/9/2025).
Baca Juga: IHSG Berpeluang Rebound Usai Tekanan Asing, Pasar Global Masih Tertekan Harapan pelonggaran kebijakan moneter global juga ikut menopang pasar. Pasar optimistis The Fed akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat, mendorong aliran dana ke emerging markets termasuk Indonesia.
Sentimen yang DipantauPada pekan ini, David menilai ada dua faktor domestik yang penting dicermati:
Kebijakan fiskal Menteri Keuangan baru, Purbaya Yudhi Sadewa, terutama terkait disiplin anggaran dan stimulus.Moratorium cukai rokok, di mana pemerintah memastikan tarif CHT 2026 tidak naik, memberi angin segar bagi sektor rokok.Sementara itu, Phintraco Sekuritas menyoroti faktor eksternal, khususnya rilis data ekonomi AS seperti manufaktur, jasa, ADP Employment, nonfarm payrolls, dan tingkat pengangguran. Data ini akan memberi sinyal arah kebijakan suku bunga The Fed berikutnya.Analisis TeknikalSecara teknikal, indikator Stochastic RSI mulai bergerak ke arah pivot setelah death cross, sementara histogram MACD melemah meski masih di area positif. IHSG dinilai masih cukup solid karena bertahan di atas level MA5.
Phintraco memperkirakan IHSG pada pekan ini akan bergerak di kisaran 7.980–8.170.
Disclaimer: Artikel ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.