Amazon PHK 30.000 Karyawan Korporat demi Efisiensi dan Otomatisasi Berbasis AI

Arie - Selasa, 28 Oktober 2025 09:45 WIB
net
Amazon

digtara.com - Amazon kembali melakukan langkah efisiensi besar-besaran dengan rencana memangkas hingga 30.000 posisi korporat mulai Selasa (28/10/2025) waktu setempat. Kebijakan ini disebut sebagai bagian dari upaya penyesuaian terhadap biaya operasional dan dampak perekrutan berlebih selama masa pandemi.

Menurut laporan Reuters yang mengutip tiga sumber internal, jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) kali ini setara hampir 10% dari sekitar 350.000 karyawan korporat Amazon. Meski begitu, angka tersebut hanya sebagian kecil dari total 1,55 juta pegawai perusahaan secara keseluruhan.

Jika rencana tersebut terealisasi, maka PHK ini akan menjadi gelombang terbesar sepanjang sejarah Amazon, melampaui pemangkasan sekitar 27.000 posisi pada akhir 2022.Divisi SDM Jadi yang Paling Terdampak

Skala dan ruang lingkup PHK kali ini masih dapat berubah, tergantung pada kebutuhan efisiensi di tiap unit bisnis. Laporan Fortune menyebutkan bahwa divisi sumber daya manusia (SDM) berpotensi menjadi yang paling terdampak, dengan estimasi pemangkasan mencapai 15% dari total karyawan divisi tersebut.

Baca Juga: Renault Bakal Pangkas 3.000 Pekerja di Seluruh Dunia

Hingga kini, juru bicara Amazon belum memberikan keterangan resmi terkait rencana tersebut.

Selama dua tahun terakhir, Amazon telah memangkas tenaga kerja di sejumlah lini bisnis seperti perangkat, komunikasi, podcast, hingga layanan digital lainnya. PHK terbaru diperkirakan akan menyentuh divisi People Experience and Technology, perangkat dan layanan, serta operasi logistik.

Sumber internal menyebutkan, para manajer di unit terdampak telah mengikuti pelatihan khusus pada Senin (27/10/2025) mengenai tata cara penyampaian pemberitahuan kepada karyawan, menjelang pengiriman email resmi PHK pada Selasa pagi.

Dorongan Efisiensi dan Peran AI

CEO Amazon Andy Jassy dikabarkan tengah gencar menekan birokrasi internal dan memangkas jumlah manajer. Ia bahkan membuka kanal pengaduan anonim bagi karyawan untuk melaporkan proses kerja yang tidak efisien. Hingga awal tahun ini, lebih dari 1.500 laporan diterima dan menghasilkan 450 perubahan sistem kerja.

Jassy juga mengakui bahwa otomatisasi berbasis kecerdasan buatan (AI) menjadi faktor utama yang mendorong efisiensi dan pengurangan tenaga kerja di sejumlah lini.

Baca Juga: Gagal Juara Liga Europa, Manchester United Lakukan PHK Massal

"Langkah terbaru ini menunjukkan bahwa Amazon telah melihat peningkatan produktivitas signifikan berkat penerapan AI, sehingga memungkinkan pengurangan tenaga kerja yang besar," kata Sky Canaves, analis di eMarketer.

Ia menilai Amazon kini berada dalam fase krusial untuk menyeimbangkan investasi jangka panjang di infrastruktur AI dengan target profitabilitas jangka pendek.

Tekanan Kompetitif dan Kondisi Pasar

Berdasarkan data Layoffs.fyi, hingga Oktober 2025 tercatat 98.000 karyawan sektor teknologi di seluruh dunia telah terdampak PHK di 216 perusahaan, meski jumlah itu masih di bawah total 153.000 posisi yang terpangkas sepanjang 2024.

Unit bisnis Amazon Web Services (AWS) — penyumbang laba terbesar perusahaan — melaporkan penjualan kuartal II mencapai US$30,9 miliar, tumbuh 17,5% secara tahunan. Namun, pertumbuhan tersebut masih tertinggal dari Microsoft Azure (39%) dan Google Cloud (32%).

Baca Juga: Telat Ajukan Cuti ke Pimpinan, Karyawan Ekspedisi Medan Diberhentikan Tanpa Surat


AWS juga tengah memulihkan layanan setelah gangguan internet 15 jam yang memengaruhi sejumlah platform populer seperti Snapchat, Venmo, dan Reddit pekan lalu.

Rekrutmen Musiman Masih Berjalan

Meski diwarnai langkah efisiensi besar-besaran, Amazon tetap memproyeksikan musim belanja akhir tahun yang kuat. Perusahaan berencana merekrut 250.000 pekerja musiman, jumlah yang sama seperti dua tahun terakhir, guna memperkuat kapasitas gudang dan jaringan logistik.

Saham Amazon tercatat naik 1,3% ke US$227,11 menjelang penutupan perdagangan Senin (27/10/2025), sementara laporan keuangan kuartal III dijadwalkan rilis pada Kamis (30/10/2025).

Baca Juga: Renault Bakal Pangkas 3.000 Pekerja di Seluruh Dunia


Tag:

Berita Terkait

Ekonomi

Renault Bakal Pangkas 3.000 Pekerja di Seluruh Dunia

Ekonomi

Gagal Juara Liga Europa, Manchester United Lakukan PHK Massal

Ekonomi

Telat Ajukan Cuti ke Pimpinan, Karyawan Ekspedisi Medan Diberhentikan Tanpa Surat

Ekonomi

Pemkab Deli Serdang Hentikan 278 Tenaga Honorer Mulai Mei 2025

Ekonomi

Perusahaan Baterai Raksasa Sweida Bangkrut, 5.000 Karyawan Bakal Kena PHK

Ekonomi

Siap-siap! Chevron akan PHK 20 Persen Karyawannya Tahun Depan