digtara.com -Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin, 3 November 2025, diperkirakan bergerak fluktuatif dan cenderung melemah di kisaran Rp16.630–Rp16.680 per dolar AS.
Rupiah pada penutupan Jumat, 31 Oktober 2025, tercatat menguat tipis 0,03% ke posisi Rp16.631 per
dolar AS.
Penguatan dolar AS yang memengaruhi pelemahan rupiah ini terjadi setelah Federal Reserve (The Fed) memutuskan memangkas suku bunga acuannya, meskipun Ketua The Fed Jerome Powell mengisyaratkan ketidakpastian terkait pemangkasan suku bunga lanjutan pada Desember 2025. Hal ini mendorong imbal hasil obligasi AS dan dolar AS naik lebih tinggi.
Mata uang Asia lainnya ada yang melemah seperti yen Jepang (-0,12%), dolar Singapura (-0,02%), dan dolar Taiwan (-0,11%), sementara yuan China naik tipis 0,04%. Di sisi lain, dolar Hong Kong, won Korea, peso Filipina, ringgit Malaysia, dan baht Thailand juga mengalami penguatan.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Jumat 31 Oktober 2025 Dari dalam negeri, kondisi ekonomi Indonesia menunjukkan tren positif dengan inflasi terkendali di 2,65% YoY pada September 2025 dan Indeks Keyakinan Konsumen di level 115, menandakan optimisme masyarakat.
Neraca perdagangan Indonesia tetap surplus US$29,14 miliar, didukung ketahanan perbankan dan cadangan devisa yang tinggi.
Reformasi struktural terus di dorong melalui deregulasi kemudahan berusaha, termasuk implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2025 yang diharapkan mempercepat dan mempermudah proses perizinan usaha.
Secara keseluruhan,
rupiah berpotensi melemah namun kondisi fundamental ekonomi domestik tetap kuat dan stabil di tengah ketidakpastian pasar global.