digtara.com -Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah pada kisaran Rp16.700–Rp16.750 pada Kamis (20/11/2025).
Menurut data Bloomberg, rupiah justru ditutup menguat 0,26% ke level Rp16.708 per
dolar AS. Sementara itu, indeks
dolar AS pada pukul 15.00 WIB terlihat naik tipis 0,05% ke posisi 99,6.
Di kawasan Asia, pergerakan mata uang regional terpantau bervariasi. Yen Jepang ditutup stagnan, dolar Hong Kong melemah 0,07%, dolar Singapura turun 0,08%, dolar Taiwan melemah 0,08%, dan won Korea Selatan turun 0,37%.
Sementara itu, peso Filipina menguat 0,11%, yuan China stagnan, ringgit Malaysia naik 0,41%, dan baht Thailand turun 0,08%.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Melemah ke Rp16.751 per Dolar AS, Ini Faktor Penekannya Pengamat komoditas dan mata uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan pasar tengah menunggu perilisan data penggajian non-pertanian (NFP) AS bulan September yang tertunda akibat penutupan pemerintah sebelumnya.
"Pelaku pasar mencermati sinyal kekuatan pasar tenaga kerja dan tekanan upah. Jika data lebih lemah dari perkiraan, peluang penurunan suku bunga Federal Reserve bisa meningkat," kata Ibrahim, Rabu (19/11/2025).
Namun, pejabat The Fed disebut masih berhati-hati terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga. Inflasi yang tetap tinggi serta pertumbuhan ekonomi yang solid membuat pasar memperkirakan hanya peluang moderat untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Desember.
Ketidakpastian pasar juga bertambah setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan sudah menentukan calon Ketua
The Fed berikutnya dan akan segera mengumumkannya. Masa jabatan Jerome Powell baru berakhir pada Mei 2026, namun spekulasi pergantian ini memicu kekhawatiran investor mengenai independensi bank sentral.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia hari ini memutuskan mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate di level 4,75%. BI juga menahan suku bunga Deposit Facility pada 3,75% dan Lending Facility pada 5,50%.
Keputusan ini sejalan dengan proyeksi inflasi 2025–2026 yang diperkirakan tetap rendah dalam target 2,5% ±1%.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini 18 November 2025 Berpotensi Melemah ke Rp16.770 per Dolar AS BI menyatakan kebijakan moneter saat ini difokuskan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah agar tetap sesuai fundamental di tengah tingginya ketidakpastian global, serta mendukung penguatan pertumbuhan ekonomi nasional.