Indonesia Bisa Jadi Lumbung Dunia Kata Jokowi

Redaksi - Jumat, 04 Januari 2019 09:09 WIB

Warning: getimagesize(https://cdn.digtara.com/uploads/2019/01/Sawah-Untitled-1.jpg): Failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found in /home/u398301689/domains/digtara.com/public_html/amp/detail.php on line 170

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u398301689/domains/digtara.com/public_html/amp/detail.php on line 171

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u398301689/domains/digtara.com/public_html/amp/detail.php on line 172

digtara.com | JAKARTA – Potensi apa saja yang dimiliki Indonesia? Jika pertanyaan itu datang, kita tentu dapat menjawab dengan mudah. Bagitu yang dikatakan Joko Widodo (Jokowi) dalam buku “Jokowi Menuju Cahaya” karya Alberthiene Endah.

Potensi itu, kata Jokowi, di antaranya adalah industri kerajinan, pariwisata, perkebunan, pertanian, hasil budidaya laut, hingga pertambangan. Dengan banyaknya potensi yang dimiliki, Jokowi meyakini Indonesia bisa menjadi lumbung dunia.

“Negeri ini sangat kaya. Tapi, ketika ditanya mana potensi yang sungguh-sungguh menjadi primadona, yang teknologinya sangat mengagumkan, yang benar-benar memiliki konsep canggih dari hulu ke hilir, kita mulai bingung,” ujar Jokowi seperti yang dikutip Okezone, Jumat (4/1/2019).

Jokowi pun mengakui, hingga saat ini aksi agresif dan terstruktur untuk memajukan perekonomian di negeri ini.

Lalu, Jokowi memfokuskan pada bidang pertanian. Apa saja yang dibutuhkan pada bidang tersebut, disiapkan. Program itu dinamakannya Nawa Cita.

Proyek pertama yang menurutnya paling urgent untuk bisa mengembangkan pertanian adalah bendungan, waduk, dan embung untuk menjamin ketersediaan air lantaranya masih banyak daerah yang masih kesulitan mendapatkan air, Nusa Tenggara Barat (NTB) salah satunya.

Sebanyak 65 bendungan raksasa pun dibangu untuk mengejar target 231 bendungan di Indonesia.

“Jumlah ini masih minim, Amerika punya 1.600 bendungan. China bahkan memiliki 110 ribu bendungan. Bandingkan dengan negeri seluas Indonesia yang hanya punya 231 bendungan,” terangnya.

Karena infrastruktur yang memadai itulah, kata Jokowi, Amerika dan China bisa mencatat kemajuan dengan pesat.

Sejumlah bendungan sudah diselesaikan dalam kurun waktu empat tahun pemerintahannya. Setelahnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu melanjutkan, yang dibangun adalah irigasi.

“Semua ini butuh waktu dan kesabaran. Sekali lagi, tidak ada yang instan!”.

Dengan melimpahnya air, panen diharapkan bisa jauh lebih sukses. Yang semula hanya panen sekali, bisa dua hingga empat kali.

Setelah bendungan, Jokowi bilang, para petani juga harus diberi pengetahuan soal manajemen pemasaran dan teknologi. Dengan begitu, mereka nantinya bisa piawai di bisnis pertanian. Menggiling padi dengan cara modern sehingga hasilnya bisa jauh lebih bersih dan lain sebagainya.

“Jika diberi kesempatan untuk belajar memasuki ranah agriobisnis, petani akan jauh lebih sejahtera. Mereka bukan hanya bertani, tapi juga bisa mengemas dan menjual sendiri hasil tani mereka,” pungkasnya.

Editor
: Redaksi

Tag:

Berita Terkait

Ekonomi

Geger Notifikasi "ADILI JOKOWI" Muncul Mendadak di Aplikasi, Diduga Milik RS Hermina

Ekonomi

Pengurus Inti Aliansi Prodem Jawa Tengah Geruduk Kantor KIP Jateng Tanyakan Ijazah Jokowi

Ekonomi

Kasmudjo Tegaskan Bukan Pembimbing Skripsi Jokowi, Mulai Mengajar pada 1986

Ekonomi

Rocky Gerung Sebut Ada Dendam Jokowi dalam Penetapan Tersangka Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto

Ekonomi

Roy Suryo Bongkar Trik Licik Akun Fufufafa Hilangkan Jejak Digital Jokowi

Ekonomi

Presiden Jokowi Kunker ke Aceh Besok