digtara.com – Depot atau rumah makan Baba Nyo yang terletak di Jalan Pelapa Nomor 3 Kelurahan Naikoten II, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang mengalami dampak dari Virus ASF maupun pandemi Covid-19 hingga alami kerugian 30 persen dari pendapatan di waktu normal.
“Diawal virus ASF kami mengalami dampak cukup besar dalam usaha rumah makan di Kota Kupang, ditambah lagi dengan dampak dari Pandemi Covid-19,” kata Baba Nyo pemilik Depot ‘BABA NYO’ kepada wartawan di kediamannya, Senin (25/10/2021).
Baba Nyo mengungkapkan, pada awal munculnya virus ASF, usahanya terganggu dan pendapatan turun signifikan.
Sebab pada saat itu terjadi kemarian ternak babi besar-besaran segingga muncul asumsi bahwa makan daging babi membahayakan tubuh.
Namun situasinya kini mulai normal. Apalagi, jelas Baba, babi yang dimasak mereka datangkan dari Rumah Potong Hewan (RPH) yang terjamin kesehatannya.
“Sejauh ini kami datangkan semua daging babi dari RPH, jadi semua daging ini aman untuk dikonsumsi manusia. Atau daging yang tidak terserang virus ASF.”
“Jadi semua konsumen atau warga yang datang makan atau memesan dapat merasakan daging enak dan dagingnya dijamin berkualitas dan tidak ada terkontaminasi virus ASF,” tambahnya.
Selama pandemi, pihaknya memperbanyak sistim penjualan online. Bahkan kebiasan itu berlangsung hingga saat ini.
Selain itu dia maupun teman usaha lainnya membuat grup di Facebbok untuk melancarkan usaha mereka maupun membantu mempromosikan usaha milik UMKM lainnya.