digtara.com - Fujitsu kembali membuat gebrakan di dunia komputasi dengan meluncurkan FMV UX-K3, laptop premium yang diklaim sebagai laptop paling ringan di dunia.
Bagaimana tidak, bobotnya hanya 634 gram — bahkan lebih ringan dari sebotol air mineral dan hanya sedikit lebih berat dari iPad Pro 11 (2025) yang berbobot 446 gram.
"FMV Note U menghadirkan model paling ringan di dunia, UX-K3, dengan bobot sekitar 634 gram. Rasakan sensasi ringannya dengan peningkatan kinerja CPU dan varian warna baru," tulis Fujitsu di laman resminya.
Dengan berat yang nyaris tak terasa di tas, UX-K3 bukan sekadar perangkat kerja, tapi juga simbol kemajuan desain dan rekayasa material.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan 15 Ribu Laptop untuk Sekolah Rakyat, Anggaran Capai Rp7 Triliun Fujitsu menggunakan kombinasi serat karbon pada panel atas dan paduan magnesium-lithium di area keyboard serta alasnya. Material ini membuat bodi tetap kokoh meski super ringan dan hanya setebal 1,3 cm.
Kinerja Gahar dengan Intel Core Ultra 7
Di balik bodinya yang tipis, FMV UX-K3 ditenagai Intel Core Ultra 7 255U dengan 12 inti dan mesin AI internal, menjadikannya tangguh untuk multitasking, pekerjaan kreatif, hingga hiburan.
Laptop ini juga dibekali RAM 16 GB, SSD 512 GB, dan layar 14 inci WUXGA (1920x1200) dengan rasio 16:10, ideal untuk produktivitas dan konsumsi media.
Dari sisi konektivitas, UX-K3 tergolong lengkap untuk kelas ultralight — sudah mendukung WiFi 7, USB-C, USB-A, HDMI, bahkan port LAN Ethernet, yang kini jarang ditemukan di laptop sekelasnya.
Adaptor dayanya pun didesain ulang agar lebih ringkas dengan bobot hanya 151 gram.
Baca Juga: Pegawai Honorer Politeknik Negeri Kupang Diamankan Polisi Karena Curi Laptop
Kompromi dan Harga
Untuk mencapai bobot ekstrem ini, Fujitsu menggunakan baterai 31 Wh yang diklaim mampu bertahan sekitar 7 jam pemutaran video.
Laptop ini dijual di kisaran USD 1.860 atau sekitar Rp31 juta, dan saat ini masih tersedia terbatas di Jepang dan Amerika Serikat.
Dengan inovasi ini, Fujitsu FMV UX-K3 menegaskan bahwa kekuatan komputasi tak selalu identik dengan bobot besar, melainkan dengan efisiensi desain dan material yang cerdas.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan 15 Ribu Laptop untuk Sekolah Rakyat, Anggaran Capai Rp7 Triliun