Kesal Ditantang Sekolah Tempuh Jalur Hukum, Ibu Siswa SD yang Tewas Dibully Tolak Tawaran Damai

Hendra Mulya - Kamis, 09 Juni 2022 11:49 WIB

digtara.com – Sebelum masalah penganiayaan dan pengeroyokan menewaskan anaknya berinisial MIA sampai ke polisi dan viral, Santi sempat mendatangi sekolah dan bertemu keluarga pelaku. Namun sekolah malah menantangnya ke jalur hukum.

Dikatakan Santi, awalnya dirinya hanya meminta agar seluruh pelaku dikeluarkan dari sekolah dan masalah tersebut selesai.

“Saya juga tidak mau menghukum anak-anak itu, saya punya hati, toh anak saya yang sudah meninggal juga tidak dapat hidup kembali. Saya hanya minta mereka dikeluarkan dari sekolah, itu saja permintaan saya,” terangnya.

Namun pihak sekolah malah menantangnya untuk membuktikan lewat jalur hukum.

Namun, setelah tulisan saya viral di media sosial, akhirnya sejumlah pihak terkait datang dan meminta keterangan saya terkait maslah ini.

Termasuk pihak keluarga terduga pelaku hingga pihak sekolah.

Baca: Siswa SD di Binjai Tewas Diduga Dianiaya Temannya, Ini Penjelasan Kepala Sekolah

“Pihak sekolah dan keluarga korban, baik ayah dan ibunya sempat datang untuk membicarakan perdamaian dan memberikan uang belasungkawa kepada saya, tapi saya tolak,” kata Santi saat ditemui dirumahnya.

Bahkan, keluarga pelaku juga sudah mengakui kesalahan anaknya dan memohon agar perdamaian tersebut diterima.

“Mereka mengakui kesalahan anaknya. Maka itu mereka mohon agar saya mau berdamai. Namun saya tetap tidak mau karena pernyataan sekolah yang menantang saya untuk membawa masalah ini ke jalur hukum,” ujarnya.

Baca: Siswa SD di Binjai Meninggal, Ibu Korban: Anak Saya Sering Dipukuli, Diancam Temannya

Terkini, Santi sudah membuat laporan ke polisi terkait persoalan tereebut.

“Saat ini masalah tersebut sudah saya laporkan ke Polres Binjai. Saya juga sudah dimintai keterangan untuk penyelidikan awal,” cetusnya.

Sebelum menghembuskan nafas terakhir, MIA, salah satu siswa sekolah dasar (SD) di Jalan Umar Baki, Kecamatan Binjai Barat, Kelurahan Payaroba ternyata kerap jadi korban bully. Ia dipukuli hingga diancam teman-temannya.

Tak cuma itu, ibu korban, Santi menyebut, sepeda korban juga menjadi sasaran perusakan

“Memang sudah sering dipukuli, ban sepedanya di koyak, tapi korban ini tidak mau mengadu karena dia takut dikeluarkan dari sekolah,” terang Santi kepada digtara.com, Kamis (9/6/22).

Bukan itu saja, kata Santi, korban juga kerap diancam jika berani melaporkan hal tersebut ke pihak sekolah atau orang tua.

“Jadi setelah mereka melakukan penganiayaan, anak-anak jahat itu selalu mengancam akan dikeluarkan dari sekolah kalau korban mengadu. Karena ancaman itu korban tidak berani melaporkan aksi jahat mereka,” ujar Santi menangisi kepergian anak pertamanya itu.

Editor
: Hendra Mulya

Tag:

Berita Terkait

Berita

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Berita

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Berita

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Berita

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Berita

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Berita

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo