digtara.com – Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak lembu dan sejenisnya ternyata sangat berdampak kepada omset penjualan peternak. PMK berdampak pada menurunnya penjualan hewan kurban di Binjai.
Seperti peternak di Kota Binjai ini salah satunya. Lahan peternakan lembu bernama Tabe Buya, yang berada di Jalan Rukam, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai yang dikelola oleh Effendi Ibrahim ini sangat mengalami penurunan omset.
Dirinya mengaku penurunan ini akibat dampak dari PMK yang tengah mewabah di wilayah Binjai dan Kabupaten Langkat.
Baca: Berbahayakah Mengosumsi Daging Terinfeksi PMK? Ini Penjelasan Dokter Hewan
“Semenjak adanya wabah ini, memang omset kita menurun, disertai dengan menurunnya minat beli masyarakat,” ujarnya, Kamis (7/7/2022).
Tidak hanya itu, memasuki Hari Raya Qurban 1443 Hijriah ini, minat masyarakat untuk melakukan Qurban juga sangat jauh menurun drastis akibat wabah PMK.
“Padahal, salah satu trik yang kita lakukan adalah menyetabilkan harga hewan Qurban, namun minat masyarakat masih tetap berkurang untuk melaksanakan ibadah berqurban,” pungkasnya.
Para peternak berharap agar virus PMK segera berlalu sehingga penjualan hewan potong seperti sapi, kambing dapat kembali normal seperti biasa.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Dampak PMK, Penjualan Hewan Kurban di Binjai Menurun