digtara.com – Kapolda Sumatera Utara (Sumut), Irjen. Pol. Martuani Sormin Siregar mengatakan, salah satu kasus yang menarik perhatian adalah tindak kejahatan jalanan. Pasalnya, kejahatan ini sangat meresahkan masyarakat, diantaranya begal. Laporan Tahunan 2020
“Bahkan Desember tahun lalu, media laporkan bajing loncat di siang hari dari Belawan ke Medan. Ini sangat miris karena Medan tidak aman terkhusus Sumut,” jelasnya saat Konferensi pers akhir tahun 2020 Polda Sumut di Mako Brimob, Jalan Wahid Hasyim Medan, Rabu (30/12/2020).
Martuani ungkap dalam beberapa bulan para begal ini bisa diatasi, terutama TKP yang berada di Titi Kuning. Dikatakan para begal bahkan sempat melakukan perlawanan.
“Ada satu yang menarik dalam kasus begal ini. Dalam sebuah TKP di Polsek Medan baru. Di rumah tersangka ada 60 tas ibu-ibu. Artinya bahwa pelaku ini telah melakukan pembegalan kurang lebih terhadap 60 korban,” jelasnya.
Selain itu, secara umum begal diakhiri dengan rekayasa begal. Ada seorang ibu, inisial RS, mengungkapkan tangannya dipotong begal. Ternyata, begal ini adalah rekayasa dan orangnya ditahan karena memberikan keterangan palsu. Apa yang ingin didapatkannya adalah asuransi jiwa dan utang piutangnya dihapus.
Baca: Kerap Perkosa Korbannya, Begal Modus Buka Lowongan Ditembak Polisi
“Beberapa bulan lalu, saya juga mendapatkan informasi terjadi pembegalan. Ternyata kecelakaan lalu lintas tunggal. Makanya saya minta tolong ke media untuk melaporkan fakta bukan hoax,” tutupnya.
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe.
Laporan Tahunan 2020, Polda Sumut: Dari ‘Bajing Loncat’ Belawan sampai Rekayasa Begal