Soal Namanya Disebut Rommy, Khofifah Terkesan “Buang Badan”

Redaksi - Sabtu, 23 Maret 2019 09:30 WIB

Warning: getimagesize(https://cdn.digtara.com/uploads/images/201903/kofifah.jpg): Failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found in /home/u398301689/domains/digtara.com/public_html/amp/detail.php on line 170

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u398301689/domains/digtara.com/public_html/amp/detail.php on line 171

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u398301689/domains/digtara.com/public_html/amp/detail.php on line 172

digtara.com | JAKARTA – Terkait namanya disebut Romahurmuziy dalam kasus jual beli jabatan di Kemenag. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menampik tuduhan yang disampaikan mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy alias Gus Rommy. Rommy menyebutkan nama Khofifah yang merekomendasi nama Haris Hasanuddin untuk jabatan Kakanwil Kemenag Jawa Timur.

“Silakan tanya mas Rommy. Karena saya juga kaget. Rekomendasi dalam bentuk apa yang saya sampaikan. Jadi, sebaiknya teman-teman bisa mengkonfirmasi kepada mas Rommy. Saya takut ada orang yang mengatasnamakan saya,” papar Khofifah, saat ditemui awak media, di Gedung Negara Grahadi, Sabtu (23/3/2019).

Mantan Menteri era Gus Dur dan Jokowi ini, juga menyampaikan bahwa dirinya juga tidak begitu mengenal sosok Haris Hasanuddin secara personal.

“Secara personal tidak. Tetapi beliau pernah Kakanwil Kemenag Surabaya. Beliau sempat Plt. Saya sempat ketemu di pengajian sekali, kemudian saya sempat ketemu lagi di Rakerpim, setelah menjadi Gubernur,” katanya.

Menurut Khofifah, dirinya ketemu lagi ketika Haris audiensi ke kantor Gubernur Jatim. “Jadi, saya mengajak mediskusikan data yang di- shares oleh UIN Syarif Hidayatullah. Saya minta kita sama-sama melakukan pemetaan dan itu Pak Haris datang dengan tim dan saya juga menerima dengan tim,” terang tokoh Muslimat NU ini.

Akhir-akhir ini, lanjut Khofifah, ia baru mengetahui kalau Haris Hasanuddin adalah menantu dari Ketua JKSN, M Roziki. Tapi, menurutnya tidak akan mempengaruhi, status kekerabatan dengan rekruitmen open biding assesment yang dilakukan oleh seluruh instansi.

“Iya saya tahu juga belakangan bahwa Pak Haris adalah menantu dari Pak Roziqi. Tapi teman-teman, yang namanya open bidding ya open bidding. Anak ya anak, mantu ya mantu. Itu bersifat personal kalau tidak memenuhi kualifikasi kan nggak bisa ikut open bidding,” terang Khofifah.

Ia juga mengaku siap untuk memberikan klarifikasi jika dibutuhkan oleh KPK. “Kita harus support, apa yang dilakukan KPK itu adalah dalam rangka membangun kepercayaan kepada masyarakat. Komitmen kita, untuk membangun pemerintahan yang bersih, komitmen kita menjaga bahwa dipastikan tidak boleh ada jual beli jabatan,” ujarnya.

“Saya rasa semua akan support itu. Saya siap menyampaikan klarifikasi, apa yang disampaikan mas Rommy,” tegas Khofifah.

Editor
: Redaksi

Tag:

Berita Terkait

Hukum

Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah Dukung Penuh Langkah PBNU dalam Merespon Pemberitaan Trans7 yang Dinilai Mencoreng Martabat Pesantren

Hukum

Ribut Pasca Mabuk Miras, Sejumlah Pemuda di Kupang Diamankan Polisi

Hukum

Tersangka Pembuang Bayi di Kupang Dilimpahkan ke Kejaksaan

Hukum

Dinkes dan BKD Langkat Bantah Tudingan Pungli: Proses Kenaikan Jabatan Sesuai Regulasi Nasional

Hukum

Ketua DPRD Sumut Sambut KoJAM Dalam Kolaborasi Pemberitaan

Hukum

Mahasiswa di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri, Sebelum Tewas, Korban Sempat Minta Uang Beli Pulsa