digtara.com - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali menerpa industri otomotif global. Kali ini, kabar datang dari Renault SA, produsen mobil asal Prancis, yang tengah mempertimbangkan rencana untuk memangkas sekitar 3.000 posisi di seluruh dunia.
Mengutip laporan Bloomberg, Sabtu (4/10/2025), informasi tersebut pertama kali diungkap oleh media Prancis l'Informe. Rencana pengurangan tenaga kerja ini diperkirakan akan berdampak pada sekitar 15% posisi di divisi layanan pendukung, termasuk departemen sumber daya manusia (SDM), keuangan, dan pemasaran.
Meski demikian, pihak Renault belum memberikan pernyataan resmi. Saat dihubungi oleh Bloomberg, perusahaan menolak berkomentar. Namun kepada kantor berita AFP, Renault menyebut bahwa jumlah pasti karyawan yang akan terdampak masih dalam tahap pertimbangan.
"Renault saat ini tengah mengevaluasi berbagai langkah untuk menyederhanakan struktur, mempercepat pelaksanaan strategi, serta mengoptimalkan biaya tetap," ungkap perusahaan dalam keterangannya.
Baca Juga: Gagal Juara Liga Europa, Manchester United Lakukan PHK Massal Langkah efisiensi ini menambah daftar produsen otomotif besar dunia yang melakukan restrukturisasi. Sebelumnya, Volvo Car AB asal Swedia juga mengumumkan
PHK massal sebanyak 3.000 posisi sebagai bagian dari upaya penghematan biaya produksi dan menyesuaikan diri dengan permintaan pasar yang melemah.
Volvo menyampaikan pada Senin (26/5/2025) bahwa dari jumlah tersebut, sekitar 1.000 posisi diisi oleh konsultan. Pabrikan itu mempekerjakan sekitar 43.800 orang secara global, dengan lebih dari separuhnya berbasis di Swedia.
Perusahaan menaksir biaya restrukturisasi mencapai 1,5 miliar kronor Swedia atau sekitar US$140 juta, yang akan memengaruhi kinerja keuangan kuartal II/2025. Dari total PHK, sekitar 1.200 karyawan di Swedia akan terdampak langsung, sementara sisanya tersebar di pasar lain.
"Langkah ini sangat penting agar kami dapat membangun perusahaan yang lebih efisien dan tangguh secara struktural," ujar CFO Volvo, Fredrik Hansson.
Ini bukan kali pertama Volvo melakukan pengurangan tenaga kerja. Pada 2023, perusahaan pernah memperingatkan adanya ancaman terhadap 1.300 posisi kerja kerah putih di Swedia, dan akhirnya memangkas sekitar 700 posisi.
Baca Juga: Telat Ajukan Cuti ke Pimpinan, Karyawan Ekspedisi Medan Diberhentikan Tanpa Surat