digtara.com | MEDAN – Josua Hasugian (14), warga Desa Siempat Rube, Dusun Jambu Rea, Kecamatan Siempat Rube, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumut, hilang sejak beberapa waktu lalu setelah disuruh neneknya pergi ke sawah melihat kondisi sawah yang sedang dipekerjakan sejumlah anggotanya.
Dia pun saat tiba diperjalanan itu dikabarkan diculik oleh seseorang yang tak dikenal pada Senin 2 maret 2019.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Sumut Kombes Pol Andi Rian, melalui Kasubdit III/Jatanras, AKBP Maringan Simanjuntak, mengatakan, siswa SMP Negeri 1, Pakpak Bharat itu mulai diketahui hilang, saat ia pergi ke sawah milik neneknya.
“Sampai saat ini korban belum kembali ke rumahnya dan belum diketahui dimana keberadaannya,” katanya saat dikonfirmasi Rabu (6/3/2019).
Lebih lanjut,Maringan, menjelaskan, peristiwa penculikan ini bermula ketika korban disuruh neneknya, Nole boru Boangmanalu pergi ke sawahnya untuk melihat apakah sudah dikerjakan atau belum. Namun setelan itu, korban pergi dan tidak pernah kembali.Rasa Khawatir, ayah korban, Wantoni Hasugian kemudian memberitahukan kejadian tersebut kepada keluarga. Lalu melakukan pencarian, ke teman-teman dan tempat nongkrong korban.
“Dari keterangan teman-teman korban, diketahui bahwa korban sempat terlihat pergi bersama seorang laki-laki dewasa yang tidak dikenal, dengan mengendarai sepeda motor bebek warna merah mengarah ke daerah Sukaramai,” jelasnya.
Maringan menambahkan, saat ini ayah korban sudah membuat laporan penculikan tersebut ke Polisi dengan laporan bernomor LP/08/III/2019/PB/SPKT, Senin (4/3/2019) pukul 11.30 WIB. Saat ini, sambung Maringan, petugas tengah melakukan pengecekan di lokasi kejadian.
“Untuk tindak lanjut, kita lakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, dan dilakukan upayakan pengungkapan,” tambahnya.