Digtara.com | MEDAN – Ketua KPU Sumut, Yulhasni mengatakan, dalam penyelenggaraan pemilu tahun 2019, ia mengaku pihaknya banyak menghadapi tantangan serangan hoax datang bertubi-tubi.
Namun hal tersebut, tidak membuat pihaknya patah semangat dalam mensukseskan penyelenggara Pemilihan Umum Pileg dan Pilpres di Sumatera Utara.
“Pada penyelenggaraan pemilu tahun ini, KPU Sumut banyak menghadapi tantangan serangan hoax bertubi-tubi, ibarat air bah, namun hal itu tidak membuat kita patah semangat dalam mensukseskan pemilu,” ujarnya.
Disisi lain, Yulhasni mengatakan, ada sekitar 12 petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara, dan Panitia Pemungutan Kecamatan, se- Sumatera Utara yang meninggal dunia akibat menjalankan pemilu yang damai dan lancar.
“garda terdepan penyelenggara pemilu yakni KPPS dan PPK silih berganti gugur dalam menjalankan tugas mulia ini, tercatat di Sumut telah wafat sebanyak 12 orang petugas,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan untuk keluarga yang ditinggal mengucapkan salam duka yang mendalam, serta untuk petugas yang wafat, ia berharap semoga amal ibadahnya diterima.
“Atas semua itu bapak ibu sekalian, wajar kita menghaturkan salam duka yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan dan kepada mereka, semoga Allah memberikan tempat yang seindah-indahnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Yulhasni juga mengatakan, pemilu di Sumut tidak terlepas dari hubungan semua pihak sehingga berjalan aman dan lancar, secara khusus KPU Sumut mengucapkan terima kasih kepada gubernur, bupati dan walikota se Sumatera Utara yang terus bersinergi dengan KPU untuk melancarkan pemilu di Sumut.
“Tak hanya itu, Kapolda Sumut, pangdam 1BB yang telah memberi rasa aman kepada masyarakat Sumut dalam menjalankan hak pilihnya , serta tak luput juga para tokoh-tokoh agama yang terus menerus memberikan fatwa-fatwa menyejukkan agar perjalanan pemilu,” tuturnya. (Gie)