digtara.com | MEDAN – Kepolisian Daerah Sumatera Utara telah memulangkan tujuh dari 30 jasad korban ledakan dan kebakaran rumah perakitan mancis yang terjadi di Dusun IV, Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Langkat, pada Jumat 21 Juni 2019 siang kemarin.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Tatan Dirsan Atmaja, mengatakan pemulangan dilakukan karena Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri dan Rumah Sakit Bhayangkara telah berhasil mengidentifiksi identitas ketujuh korban tersebut. Pengembalian dilakukan kepada keluarga masing-masing korban, Sabtu (22/6/2019) malam
“Ada tujuh jenazah yang akan kami kembalikan malam ini, lima anak-anak satu remaja dan satu lagi dewasa,” ujarnya di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Sabtu (22/6/2019) malam.
Tatan memaparkan, yang pertama adalah jasad dengan kantung jenazah nomor 4. Jasad ini identik dengan Syifa Oktaviana yang bertanggal lahir 22 Oktober 2009.
Syifa merupakan akan perempuan dari Yuli Fitri Ani yang juga menjadi korban tewas dalam kebakaran. Mereka tinggal di Desa Sambirejo atau daerah lokasi kebakaran. Syifa dapat diidentifikasi dari gigi serta anting dan cincin yang dikenakan. Kemudian jasad yang ada di kantung jenazah nomor 10 yang identik dengan nama Bisma Syaputra.
Bisma lahir pada 10 Februari 2016 dan merupakan anak lak-laki dari korban lain bernama Desi Setiani. Lalu jasad yang ada di kantung jenazah nomor 16, identik dengan Rahmayanti.
Rahmayanti berusia 22 tahun dan bertempat tinggal di Kelurahan Perdamaian. Jasad wanita ini teridentifikasi melalui sidik jari.
Kemudian jasad di dalam kantung jenazah nomor 17 yang identik dengan Rina, perempuan berumur 15 tahun. Warga Dusun IV, Desa Sambirejo ini teridentifikasi melalui gigi.
Selanjutnya kantung jenazah nomor 18 yang identik dengan Zuan Ramadhan yang berusia 6 tahun. Dia juga adalah anak dari Desi Setiani, salah satu korban.
Lalu kantung jenazah nomor 19 yang identik dengan Runisa Syaqilla. Runisa menjadi korban paling muda karena masih berusia 2 tahun.
Ia adalah anak dari Yunita Sari yang juga menjadi korban. Runisa dapat teridentifikasi melalui gigi dan anting yang dikenakan.
Terakhir adalah jasad yang ada di kantung jenazah nomor 20. Jasad ini identik dengan Vinkza Parisyah yang juga anak dari Yunita Sari. Vinkza yang masih berusia 9 tahun itu dapat teridentifikasi melalui gigi.
Tim DVI dan pihak Rumah Sakit Bhayangkara dipastikannya terus melanjutkan proses identifikasi terhadap jasad-jasad korban yang lain.
[AS]