digtara.com -Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Aek Bilah, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, L Dongoran diketahui jarang sekali masuk sekolah bahkan dari laporan tokoh masyarakat hanya sekali sebulan, Rabu (30/07/2025).
Hal tersebut bertentangan dengan Undang-undang Nomor 05 Tahun 2014, serta jika dibiarkan akan berdampak pada penurunan kwalitas pembelajaran, disiplin guru dan staff, citra sekolah buruk dan pelanggaran kode etik.
Untuk diketahui, sekolah negeri yang berada di Kecamatan Aek Bilah ini didirikan pada tahun 2008 untuk memper mudah akses pendidikan dan kualitas pendidikan bagi anak-anak di wilayah tersebut, serta mengurangi kesenjangan pendidikan antara daerah terpencil dengan jarak 80 kilometer ke pusat kota Sipirok.
Salah seorang putra asli Aek Bilah, Ipong Dalimunthe menyesalkan sikap kepala sekolah yang jarang masuk tersebut padahal memiliki 31 siswa.
"Saya langsung kesekolah yang berada ditanah kelahiran saya ini. Ngak nyangka kepala sekolah seharusnya menjadi teladan malah jarang sekali masuk. Mau gimana pendidikan kita ini di Aek Bilah" Kata Ipong Dalimunthe yang juga Anggota DPRD Kota Padangsidimpuan kepada media.
Selain melihat langsung ke kampung halamannya, juga melakukan dialog bersama masyarakat dan mengeluhkan hal tersebut.
"Kami harap Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution untuk menegur dan mengevaluasi kepsek ini" Tegasnya.
Sementara itu, Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) SMA Yeddi Efendi Sipayung saat dikonfirmasi mengungkapkan sudah menanggapi aspirasi tersebut.
"Sudah di BAP di kantor. Trim Sebelumnya" Kata Yeddi.