digtara.com -
Cek Fakta: Benarkah Presiden Prabowo Hentikan Program Bansos? Ini Penjelasannya
Sebuah video yang beredar di media sosial mengklaim bahwa Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk menghentikan program bantuan sosial (bansos) karena dianggap tidak tepat sasaran.
Dalam narasi video tersebut disebutkan bahwa bansos justru memicu kecemburuan sosial karena diterima oleh keluarga perangkat desa, bukan masyarakat miskin.
Namun, benarkah Presiden Prabowo menghentikan program bansos?
Faktanya: Hoaks
Berdasarkan penelusuran, tidak ditemukan pernyataan resmi dari Presiden Prabowo maupun kementerian terkait yang menyatakan bahwa program bansos dihentikan.
Sebaliknya, pemerintah telah menetapkan alokasi anggaran perlindungan sosial (Perlinsos) dalam RAPBN 2025 mencapai Rp504,7 triliun. Anggaran tersebut disalurkan melalui berbagai program seperti:
- Program Keluarga Harapan (PKH)
- Kartu Sembako
- Program Indonesia Pintar (PIP)
- Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K)
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) juga memastikan bahwa penyaluran bansos tetap berjalan secara rutin setiap triwulan, yakni empat kali dalam setahun.
Mulai April 2025, penyaluran bansos merujuk pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), dengan total anggaran lebih dari Rp120 triliun.
Kesimpulan
Klaim bahwa Presiden Prabowo menghentikan program bansos adalah tidak benar alias hoaks.
Program bansos tetap dijalankan sebagai bagian dari komitmen pemerintah untuk melindungi kelompok masyarakat rentan.