digtara.com -Menteri Agama RI,
Nasaruddin Umar Minggu pagi besok (28/9/2025) akan memulai kampanye
Gerakan Sadar Pencatatan Nikah (GAS Nikah) melalui
Sakinah Funwalk di tengah-tengah keramaian Car Free Day (CFD) Simpanglima Semarang.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jateng Dr H Saiful Mujab didampingi Kabid Urais Ahmad Farkhan menjelaskan, Menteri Agama akan mengibarkan bendera start di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Menteri Agama didampingi Dirjen Bimas Islam Prof Dr H Abu Rokhmad dan para pejabat lainnya.
''Kami akan mengerahkan massa sebanyak-banyaknya terutama keluarga besar Kementerian Agama dan para remaja usia produktif dari berbagai madrasah dan kampus perguruan tinggi,'' kata Saiful Mujab, Jumat (26/9/2025).
Saiful melanjutkan, Menag juga akan menyerahkan Keputusan Menteri Agama (KMA) tentang Penunjukkan Provinsi Jawa Tengah sebagai tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional 2026.
''InsyaAllah masyarakat Jawa Tengah siap menjadi sahibul bait atau tuan rumah MTQ Nasional 2026,'' katanya.
Kabid Urais Kanwil Kemenag Jateng, Ahmad Farkhan menjelaskan, setelah dilepas oleh Menag, massa akan berjalan melingkari Lapangan Simpanglima belok ke selatan Jalan Pahlawan kemudian sampai bundaran air mancur belok kembali ke utara arah ke Simpanglima dan finish di halaman Masjid Raya Baiturrahman.
"Masyarakat akan dihibur kehadiran Gus Romy Ahmad dan Woro Widowati. Panitia menyiapkan berbagai hadiah hiburan menarik termasuk doorprize utama ibadah umrah dari PT Abu Bakar Berkah (ABBA) Tour Semarang," ucap Farkhan
Farkhan membeber, sasaran utama kegiatan ini menurut adalah para generasi Z, anak-anak muda yang siap nikah. ''GAS Nikah merupakan rangkaian kegiatan Blissfull Mawlid 1447 H 23 Agustus–2 Oktober 2025 dengan tema Membumikan Shalawat Merawat Jagat,'' katanya.
Dia mengajak keluarga besar Kementerian Agama se-Jawa Tengah, para penyuluh, para penghulu dan masyarakat umum menyukseskan kegiatan tersebut.
Penurunan Nikah
Gerakan tersebut menurutnya dilatarbelakangi kekhawatiran angka pencatatan nikah dari tahun ke tahun yang terus menurun. Dia mencontohkan di Jateng menurut data dari Disdukcapil usia nikah 5 juta lebih. Tetapi hingga Juni 2025 pencatatan nikah baru 107.000 pasangan.
Tahun 2020 jumlah total perkawinan 1.780.346. Tahun 2021 menurun menjadi 1.743.450. Tahun 2022 menurun lagi menjadi 1.719.592. Tahun 2023 1.577. 493 perkawinan dan 2024 angka pewrkawinan turun menjadi 1.478. 424.
Karena itu dia mengajak semua warga untuk membantu menyadarkan para remaja yang masuk usia nikah 20-30 tahun segera menikah dengan melakukan pencatatan di Kantor Urusan Agama (KUA).
Fenomena generasi muda yang memandang perkawinan sebagai hal menakutkan belakangan ini juga kian mencuat. Ungkapan "marriage is scary" kerap muncul di media sosial dan percakapan sehari-hari. Kemenag menilai pandangan ini perlu diluruskan agar tidak menghambat lahirnya keluarga yang tangguh demi terwujudnya Indonesia Emas 2045.
''Perkawinan bukan sesuatu yang menakutkan jika dipersiapkan dengan baik. Ini tantangan bagi kita semua. Kita harus memberi edukasi agar generasi muda memahami pernikahan secara benar," tegasnya. (San).