digtara.com – Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri, Komjen Pol Agus Andrianto, meminta masyarakat saling mendukung dalam upaya melawan Pandemi Virus Korona (Covid-19) di tanah air.
Bukan justru saling menyalahkan yang berujung pada tindakan kontra-produktif yang merugikan semua pihak.
Termasuk dalam melihat larangan mudik yang sudah dimulai hari ini Jumat, 24 April 2020. Komjen Agus meminta agar larangan itu dipatuhi masyarakat.
Komjen Agus menjelaskan, masalah virus krona kini terjadi di 213 negara. Sehingga dibutuhkan kerjasama oleh semua pemangku kepentingan (stakeholder). Ia juga mengajak masyarakat gotong royong.
“Masalah Covid-19 ini kan masalahnya bukan hanya Indonesia. Terjadi di 213 negara lebih. Artinya bahwa semua kita ini harus saling bergandengan tangan menyelesaikan masalah Covid-19 ini. Tanpa terjadi kekurangan semua negara,†kata Komjen Agus dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/4/2020).
https://www.youtube.com/watch?v=VRm-DzRlvV0
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.
TIDAK SEMUA NEGARA SIAP
Menurut Agus, dalam penanganan virus korona tidak semua negara siap menghadapinya di awal. Sehingga ia menyayangkan sikap sejumlah pihak yang mengkritik kebijakan pemerintah pusat terkait penanganan virus tersebut.
Komjen Agus…
Komjen Agus mencontohkan, penanganan virus korona di sejumlah negara sampai terjadi keributan dan kericuhan. Bahkan untuk mencegah banyaknya korban jiwa berjatuhan, beberapa negara memberlakukan karantina wilayah (lockdown).
“Jadi semua negara juga (bahkan) Amerika aja enggak siap, artinya bahwa jangan mencari salah lah. Negara yang memiliki standar kualitas keadaan baik pun melakukan bahkan sampai lockdown,†ujarnya.
“Jadi semua negara begitu bahwa di Inggris sudah. Di India juga, Prancis ribut. Amerika juga mulai komplain. Artinya masalah-masalah yang kita hadapi sekarang ini kalau bisa jangan sampai terjadilah di kita. Karena masalahnya bukan hanya di kita, tapi semua,†tambah Agus.
Agus menuturkan, bahkan dalam Operasi Ketupat saat ramadan, Polri harus mengubah konsepnya. Hal ini baru pertama kali dilakukan Polri untuk mencegah larangan mudik. Namun, ia memastikan pihaknya telah siap secara matang.
“Bahkan operasi ketupat yang dilaksanakan kali ini karena ada larangan mudik. Beda cara bertindak dengan penanganan operasi ketupat yang selama kita laksanakan. Karena ini betul-betul berubah karena ada kaitan dengan larangan mudik. Jadi karena baru sekali ini terjadi,†ucapnya.
[AS]
https://www.youtube.com/watch?v=VRm-DzRlvV0
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.