digtara.com – Ribuan lumba-lumba memasuki perairan Pantai Muara Upu, Kecamatan Muara Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan pada Jumat (19/3/2021). Namun keesokan harinya, seekor lumba-lumba ditemukan tewas terdampar di pantai tersebut.
Kepala Desa Muara Upu, Husnul Amir Harahap menjelaskan kepada ANTARA, Minggu (21/3), lumba-lumba ditemukan mati oleh warga sekitar, di bibir pantai, saat air laut surut pada Sabtu (20/3/2021) pagi.
Husnul menduga, lumba-lumba itu adalah bagian dari kawanan yang muncul sebelumnya.
“Memang pada hari Jumat, (19/3) sekira pukul 11.30 WIB ribuan kawanan Lumba-lumba terlihat mundar-mandir di Pantai Muara Upu. Terlihat jelas lebih dari tiga jam,” katanya.
Bahkan, nelayan yang sedang mencari ikan sempat terusik, sebab tak mendapat hasil tangkapan atas kehadiran lumba-lumba yang mencari makan hingga pinggir pantai.
“Saya menduga lumba-lumba yang hendak menerkam ikan terdampar ke pasir dan tak mampu untuk kembali lagi ke laut. Sehingga mamalia laut itu akhirnya mati,” tuturnya
Lumba-lumba mati itu berukuran lebih satu meter dengan berat lebih 30 kg. Kulitnya sudah mulai tampak mengelupas.
Ia menjelaskan, kehadiran dolphin hingga ribuan ekor di Pantai Muara Upu yang memiliki garis pantai 17 kilometer itu jarang terjadi. Apalagi hingga menyentuh dekat bibir pantai.
“Sekitar 2016 atau 2017 pernah kelompok Lumba-lumba terlihat melintas di daerah sini, tetapi tidak sampai ke pinggir dekat pasir pantai atau ada yang mati terdampar,” ungkapnya.
Menurut Kades di perairan Muara Upu kerap bisa menyaksikan pemandangan Lumba-lumba berenang. Jenisnya ada warna putih dan hitam. “Tetapi, dengan jumlahnya ribuan jarang sekali terjadi,” tutupnya.
.