digtara.com – Petugas tracing Covid-19 yang sempat dipecat sepihak oleh Puskesmas Sentosa Baru, Medan Perjuangan mengadu ke Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman, Senin (22/3/2021).
Dihadapan Aulia, perempuan yang bernama Liana Purba ini menyampaikan keluhannya. Perempuan yang tengah hamil 9 bulan ini mengaku mendapat perlakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena mentracing keluarga pegawai Dinkes Medan yang terindikasi positif Covid-19.
“Yang saya kerjakan sesuai SOP pak. Masa saya dipecat begitu saja. Macam sampah saya dibuat mereka,” ujarnya dengan nada sedih.
Ia juga mengaku sudah meminta klarifikasi terhadap dirinya kepada pihak terkait alasan kenapa dirinya di-PHK. Namun, yang ia dapat justru malah nomor handphonenya diblokir.
“Saya sudah tanyakan langsung kepada Ibu Mutia Nimpar selaku Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Medan lewat telepon. Tapi nomor saya malah diblokir,” sambungnya sembari meneteskan air mata.
Baca: Satgas Penanganan Covid-19 Madina Diminta Lakukan Contact Tracing
Melihat itu, pendamping mantu presiden ini langsung menelepon pihak Dinkes Medan dengan menyalakan speaker mengenai permasalahan PHK sepihak.
Seusai menelepon, Aulia menegaskan kepada Dinkes Medan untuk tidak sembarangan memecat pegawai. Apalagi, petugas tracer yang bekerja sesuai dengan SOP dalam mencegah penyebaran Covid-19.
“Nah udah dengar kan dek. Jangan nangis lagi. Gak ada yang berani mecat kamu dek. Dinas Jangan coba macam-macam mereka. Apalagi kamu tengah hamil tua begini,” kata Aulia kepada Liana.
Menurut Aulia, apa yang dilakukan oleh Liana Purba, sesuai dengan program dari Pak Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19, serta sosialisasi 3 T, Testing, Tracing dan Treatment, serta mensukseskan program vaksinisasi yang saat ini sedang dilakukan.
“Saya ingatkan Dinas Kesehatan Medan tidak semena-semena terhadap pekerja lepas. Kita akan tindak tegas,” pungkas Aulia.
Petugas Tracing Covid-19 Dipecat Sedang Hamil Tua Ngadu ke Aulia Rachman