digtara.com – Korban penganiayaan yang diduga dilakukan oleh kakak kelas di Pondok Pesantren Darul Arafah sudah diberangkatkan menuju rumah duka di Aceh, Minggu (6/6/2021). Santri Ponpes Darul Arafah
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Medan, AKBP A Ginting, mengatakan, korban sempat di bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan otopsi sebelum diserahkan ke pihak keluarga.
“Iya benar dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diotopsi,” ujarnya kepada wartawan.
Namun, ia enggan memberikan keterangan lebih lanjut dan mengarahkan kepada petugas penjaga kamar jenazah.
Setelah digtara.com menelusuri, salah seorang petugas yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa jenazah sudah diserahkan kepada pihak keluarga dengan menggunakan mobil ambulan.
Baca: Santri Ponpes Darul Arafah asal Kuala Simpang Meninggal, Dianiaya Kakak Kelas?
“Udah diserahkan ke pihak keluarga tadi setelah selesai otopsi. Tadi diserah terimakan oleh Kapolsek dan dibawa menggunakan mobil Ambulan plat BL,” katanya.
Ia juga mengatakan prosesi otopsi memakan waktu hampir 3 jam. Otopsi sendiri mulai dilakukan sejak pagi tadi.
“3 jam lah tadi otopsinya. Lumayan lama juga. Sampai tadi sekitar jam 12 (Wib) sudah selesai dan langsung diserahkan ke pihak keluarga,” katanya.
Hingga ini kepolisian dari Polsek Kutalimbaru belum memberikan keterangan lebih lanjut.
Sebelumnya diberitakan, seorang santri asal Aceh berinisial FWA (14) harus meregang nyawa, Sabtu (5/6/2021). FWA merupakan santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Arafah, Desa lau Bakeri, Kutalimbaru, Deliserdang.
Santri yang masih mengenyam pendidikan setingkat sekolah menengah pertama (tsanawiyah, red) diduga tewas setelah dianiaya kakak kelasnya berinisial APH.
https://www.youtube.com/watch?v=z-GJ7G90CkQ