Gubsu Ancam Tutup Tambang Emas Yang Gunakan Zat Berbahaya di Madina

Arie - Senin, 05 Juli 2021 14:58 WIB

digtara.com – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengatakan akan menutup tambang emas ilegal yang dikelola masyarakat di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara. Gubsu Ancam Tutup Tambang

Pasalnya tambang yang ada di wilayah tersebut kebanyakan menggunakan zat berbahaya.

Hal itu disampaikan Edy Rahmayadi menyikapi kondisi dua bocah asal Madina yang mengalami penyakit aneh dengan kondisi kulit mengelupas, Senin (5/7/2021).

Edy belum bisa dipastikan apa penyakit kedua anak tersebut, sebab masih dalam observasi.

Baca: Meski Kasus Covid-19 Tinggi, Gubsu Sebut Sumut Belum Perlu Terapkan PPKM Darurat

“Begini, kita sedang melakukan komunikasi dengan masyarakat yang melakukan penambangan. Kita alihkan pendapatan rakyat yang selama ini dari tambang, kita hentikan tambang itu,” kata Gubernur Edy Rahmayadi.

Dia mengatakan akan mengubah mata pencarian di sana dengan mengalihkan pada sektor lain. Bagi warga yang ingin bertani, Pemprov Sumut akan menyediakan bibit. Demikian halnya bagi warga yang ingin berternak.

Baca: Peserta Sunat Massal saat Kunker Gubsu ke Paluta Membludak, Puluhan Anak-Anak Gagal ‘Dikhitan’

“Itu upaya kita mengajak masyarakat untuk berhenti melakukan aktifitas pertambangan. Tambang emas menggunakan zat mercuri itu sangat membahayakan dan buktinya sudah banyak. Masyarakat yang mau berternak kita siapkan, dan yang mau perikanan kita siapkan perikanan,” ungkapnya.

Gubernur Edy mengatakan untuk kedua anak yang mengalami penyakit ‘aneh’ itu sedang dilakukan observasi di Rumah Sakit Haji Medan oleh tim dokter spesialis.

Namun kata Edy, penyakit yang diderita oleh keduanya belum bisa disimpulkan merupakan dampak dari aktivitas pertambangan.

“Kalau lihat dari posisi desa tempat tinggal dua anak itu di Kabupaten Mandailing Natal, di atas itu ada aktifitas penambangan emas. Tapi belum bisa kita pastikan harus dilakukan observasi dulu oleh tim dokter spesialis,” ungkapnya.

Lanjut mantan Pangkostrad itu, alasan mengapa penyakit kedua anak tersebut belum bisa dipastikan akibat zat merkuri, sebab kondisi kedua anak lahir dalam keadaan normal.

Ada dua kemungkinan kata Edy penyebab kedua anak tersebut terkena penyakit, bisa dikarenakan dampak aktivitas pertambangan dan bisa disebabkan oleh faktor genetik.

Baca: Arogansi Pegawai RSJ Prof Ildrem Terhadap Wartawan, Gubsu Diminta Turun Tangan

“Tapi kalau genetik, orangtuanya keduanya sempurna tidak ada apa-apa kok, ini yang nanti kita pastikan,” pungkasnya.

Gubsu Ancam Tutup Tambang Emas Yang Gunakan Zat Berbahaya di Madina

Editor
: Arie

Tag:

Berita Terkait

Nusantara

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Nusantara

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Nusantara

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Nusantara

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Nusantara

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Nusantara

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo