digtara.com – Puluhan pedagang Plaza Anugrah Tetap Cemerlang (ATC) Padangsidimpuan menggelar aksi protes dan menutup kios mereka.
Aksi ini mereka lakukan sebagai bentuk kekecewaan kepada pengelola Plaza.
Mereka memprotes terkait biaya tarif listrik dan pelayanan keamanan dan kebersihan yang tiap bulannya mencapai 1,2 Juta.
Aksi protes yang digelar puluhan pedagang di depan Plaza ATC, pada pukul 14.30 Wib dengan membawa alat peraga poster bertuliskan “Turunkan Biaya Operasional Plaza”.
Baca: Fraksi PAN Minta Pemko Padangsidimpuan Hati-hati Terapkan SE Menteri Agama
Aksi ini merupakan aksi lanjutan atas keluhan pedagang yang menyewa 190 kios di Plaza ATC.
Dalam orasinya, sala seorang pedagang, Boru Regar, meminta pengelola untuk menurunkan tarif jasa layanan terlebih di masa pandemi.
Baca: Polres Padangsidimpuan Gelar Swab Antigen Mendadak ke Warga Sadabuan
“Di masa pandemi ini bang kami merasa terbebani dengan mahalnya biaya listrik hingga mencapai Rp 590 ribu/bulan. Selain itu juga ada biaya lainnya hingga total keseluruhan mencapai Rp 1,2 juta setiap bulannya yang harus disetor kepada managemen,” ujar Boru Regar.
Selain biaya listrik yang mahal, fasilitas lift, tangga eskalator, AC juga dikeluhkan pedagang yang tidak berfungsi.
“Sudah mahal lift, AC dan tangga eskalator juga tak berfungsi. Mahal dan tak berfungsi, seperti mau mencekik kami saja,” tegasnya.
Bahkan, para pedagang meminta aliran listrik di toko mereka dimatikan saja daripada tagihannya terus naik.
Sementara itu, Manager operasional Plaza ATC Kota Padangsidimpuan, Indra Setiawan, mengatakan, akan menyampaikan permasalahan ini kepada pimpinan direksi di Jakarta untuk dipertimbangkan aspirasi itu.
Puluhan Pedagang di Padangsidimpuan Protes Biaya Listrik dan Pelayanan Mahal