digtara.com – PT Thong Langkat Energi, selaku pemegang proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro atau minihidro (PLTM) yang berada di Kecamatan Kutambaru, Kabupaten Langkat dinilai gagal.
Pasalnya, lahan sawit warga yang ada di tiga desa yakni desa Kuta gajah, Ujung Bandar, Lau Damak yang ada di sekitar PLTM digenangi air hingga mencapai ketinggian 3 meter akibat uji coba yang dilakukan pihak PT. Thong Langkat Energi.
Akibat dari peristiwa itu, warga petani pemilik lahan perkebunan sawit tidak dapat memanen hasil sawit mereka. Bahkan sebagian sudah membusuk akibat digenangi air.
Salah seorang warga, Rika br. Sembiring mengungkapkan, akibat lahan tergenang air, mereka gagal panen dan mengalami kerugian.
“Bagaimana kita mau panen, lahan kita saja terendam. Bahkan ada pohon sawit yang nyaris terbenam oleh genangan air,” ujarnya, Selasa (14/12/21).
Bahkan akibat peristiwa ini, lanjut Rika, mereka nyaris tidak ada penghasilan. Bahkan untuk hidup dan biaya anak sekolah, mereka sangat sulit mencarinya akibat lahan mereka terendam air dampak uji coba proyek PLTM.
“Kami sudah tidak ada penghasilan lagi, karena kami hanya memiliki lahan sawit tersebut untuk biaya hidup dan kebutuhan lainnya. Sementara saat ini lahan kami sudah digenangi air, bagaimana kami mau dapat penghasilan lagi,” ucapnya.
Bahkan sejumlah warga terdampak menilai Pemerintah Kabupaten Langkat diduga melakukan pembiaran, sebab permasalahan ini sudah berjalan cukup lama, namun hingga saat ini belum ada juga penyelesaiannya.
Masyarakat terdampak juga berharap kepada Bupati Kabupaten Langkat, Terbit Rencana PA agar menghentikan proyek tersebut yang telah merugikan dan menyengsarakan masyarakat.