digtara.com – Bentrok antar mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) menjadi perhatian publik dan orangtua mahasiswa. HMI PMII Rusuh
Kericuhan itu terjadi saat Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Fakultas pada Rabu, 31 Agustus 2022. Kericuhan yang terjadi di pelataran FSH tersebut, mengakibatkan seorang Mahasiswa baru (Maba) Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam (FUSI), Miftahul Hasanah, mengalami patah tangan.
Kronologi kericuhan bermula saat HMI FSH sedang melakukan pengenalan organisasi kepada maba hingga memasuki waktu solat Asar. PMII FSH bertindak dengan mematikan mikrofon, hal tersebut membuat pihak HMI FSH menghampiri pihak PMII FSH untuk meminta klarifikasi.
Baca: Tolak Wacana Kenaikan BBM, Badko HMI Sumut Ancam Turun ke Jalan
Alih-alih mendapatkan klarifikasi, malah kericuhan yang terjadi di tengah-tengah maba. Kemudian pihak PMII FSH coba memisahkan diri dengan berlari menuju gedung FUSI. Saat itulah mahasiswa berhamburan tak terkendali, sehingga terjadi tabrakan yang mengakibatkan seorang Maba FUSI terjatuh hingga tangan kanannya patah.
Seorang Kader HMI FSH yang tidak ingin disebutkan namanya mengaku tidak memulai kericuhan lebih dahulu. “Ketua umum kami sedang berbicara, tiba-tiba mikrofonnya mati. Memang saat itu sedang azan, tapi di sini sudah berhenti azannya. Di sisi lain, ibu-ibu dari atas berteriak ‘berhentilah, azan’.
Setelah itu pihak PMII seperti memprovokasi, lalu dicoba tanya baik-baik siapa yang mematikan mikrofon. Jadi, kami tidak langsung pukul,†terangnya.
Seorang maba yang merupakan teman dari Miftahul Hasanah mengujarkan, bahwa korban tertimpa sehingga tangannya patah. “Tadinya kami sedang duduk-duduk, tiba-tiba ada abang-abang jatuh dan tertimpalah si Miftahul Hasanah hingga tangannya patah,†ujarnya.
Semantara itu, salah satu Kader PMII FUSI menyebutkan, bahwa yang membuat tangan maba patah ialah Mahasiswa Jurusan Perbandingan Mazhab (PM).
“Bendera kami (PMII) dikoyak dan diinjak-injak. Kemudian saya minta tolong, itu yang membuat tangan maba patah anak PM. Saya mau bicara bagus-bagus saja, mana yang menginjak dan mengoyakkan bendera kami, dan mana yang membuat tangan maba patah,†sebutnya.
Persoalan ini sudah didamaikan oleh pihak kampus, dan tidak sampai meluas.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
HMI dan PMII Rusuh Saat Orientasi Akademik di UINSU, Ini Penyebabnya