Lima dari 11 Catar Akpol Asal NTT Merupakan Putra-putri Kelahiran NTT

Imanuel Lodja - Minggu, 07 Juli 2024 19:00 WIB
istimewa
Lima dari 11 Catar Akpol Asal NTT Merupakan Putra-putri Kelahiran NTT

digtara.com - 11 Calon Taruna (Catar) Akademi Kepolisian (Akpol) asal Polda NTT sudah diberangkatkan ke Semarang-Jawa Tengah guna mengikuti seleksi lanjutan tingkat Mabes.

Dari 11 Catar Akpol pengiriman Polda NTT ini tercatat ada lima orang yang lahir dan sekolah di NTT.

Kelima Catar ini masing-masing Bintang Lijaya yang lahir di Atambua, Kabupaten Belu. Ia sudah tiga kali mengikuti seleksi Akpol dan baru berhasil lolos saat ini.

Ada pula Lucky Nuralamsyah yang lahir dan menjalani pendidikan sekolah dasar di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.

Lucky pun sudah dua kali gagal dalam seleksi Akpol pada tahun 2022 dan 2023. Ia baru berhasil di tahun 2024 ini.

Sementara itu, Mario Christian Bernalo Tafuy juga lahir dan dibesarkan di Kupang, NTT.

Ia mengenyam pendidikan di SD Lentera Kupang serta mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di SMP dan SMA Dian Harapan Kupang.

Mario yang juga atlet renang dan anggota club renang Hiu Swimming Club ini merupakan putra dari Iptu Petrus Tafuy yang kini menjabat sebagai Kasat Perawatan Tahanan dan barang Bukti (Tahti) Polres Kupang.

Mario sendiri mengaku termotivasi menjadi anggota polisi karena opa dan orang tuanya adalah anggota Polri.

Catar lainnya, Raynold Arauna Hutabalian juga lahir dan dibesarkan di Kupang, NTT.

"Saya lahir, besar dan sekolah di Kupang," ujar Raynold yang orang tuanya adalah ASN dan dosen.

Satu-satunya peserta wanita, Yudhina Nasywa Olivia juga lahir dan dibesarkan di Kupang.

Oliv--demikian ia disapa juga mengenyam pendidikan di NTT. Ia beberapa kali mengikuti ayahnya bertugas di beberapa kota di NTT.


Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Ariasandy juga menegaskan kalau proses rekrutmen di Polda NTT dilakukan secara terbuka dan transparan sehingga lulusan SMA/SMK yang memenuhi syarat bisa mendaftar ke Polres.

"Proses seleksi administrasi dilakukan secara berjenjang di tingkat Polres dan Panda Polda NTT," ujarnya.

Disebutkan pula bahwa selama pelaksanaan proses, semua tahapan diawasi secara ketat oleh pengawas internal (Itwasda dan Propam) serta pengawas eksternal dari berbagai kalangan seperti IDI, Himpsi, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Jurnalis, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pemuda dan Olahraga, LLDikti, Bidang Meteorologi.

"Setiap tahapan tes dilakukan secara transparan dengan sistem one day service dimana hasil hari itu langsung diumumkan. Ujian psikologi dan akademik dilakukan menggunakan sistem CAT menggunakan fasilitas laboratorium komputer di sejumlah sekolah di Kota Kupang," tambah mantan Kapolres TTS ini.

Seluruh hasil tes langsung ditayangkan dan ditandatangani peserta serta pengawas.

"Setiap habis pelaksanaan tes, peserta juga dipersilahkan mengisi survei kepuasan yang dilakukan secara terbuka," ungkapnya.

Untuk tahapan tes kesehatan, peserta yang tidak memenuhi syarat juga diberikan kesempatan melakukan konsultasi kesehatan di Biddokkes Polda NTT dan rumah sakit Bhayangkara Kupang.

Khusus pemeriksaan kesehatan II, uji laboratorium menggunakan pihak ketiga yang hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.

Mantan Wadir Lantas Polda NTT ini menegaskan bahwa panitia pun tidak bisa mengubah hasil perolehan nilai karena sudah diolah dalam sistem dan peserta pun sudah mengetahui nilai setiap selesai tahapan pendaftaran.

Editor
: Arie

Tag:

Berita Terkait

Nusantara

HUT Ke 75, Polairud Polda NTT Gelar Sholat Gaib Dan Doa Bersama Untuk Korban Bencana Sumatera

Nusantara

Polda NTT Pastikan Tidak Ada Tambang Emas Ilegal Di Pulau Sebayur Besar-Manggarai Barat

Nusantara

Dua Warga di Kabupaten Sikka-NTT Mengaku Dianiaya Oknum Anggota Polri Dengan Popor Senjata

Nusantara

Wakapolri Tekankan Standar Layanan 110

Nusantara

Tidak Lulus Tes Psikologi Penerimaan Bintara Brimob, 214 Peserta Diberi Pendampingan Psikologi dan Konseling

Nusantara

Polres Malaka Banyak Terima Pengaduan Palsu di Call Center 110