Peduli Pada Pasien, Pimpinan RSU Mamami Kupang Bagikan Makanan Siang Gratis Bagi Puluhan Siswa SMPN 8

Imanuel Lodja - Selasa, 22 Juli 2025 19:06 WIB
ist
Peduli Pada Pasien, Pimpinan RSU Mamami Kupang Bagikan Makanan Siang Gratis Bagi Puluhan Siswa SMPN 8

digtara.com -Manajemen Rumah Sakit Umum (RSU) Mamami Kupang mengambil langkah bijak dalam penanganan 69 pasien yang merupakan siswa SMPN 8 Kota Kupang.

Puluhan siswa yang diduga keracunan pasca mengkonsumsi makanan bergizi gratis (MBG) yang disiapkan SPPG Kelapa Lima dirawat intensif di ruang IGD RSU Mamami Kupang.

Sebagian siswa yang mengalami kondisi cukup berat ditempatkan di ruang rawat inap.

Ada tiga ruang rawat inap yang disiapkan pihak RSU Mamami Kupang untuk menangani siswa dengan kondisi cukup berat.

Dua hingga tiga orang siswa ditempatkan pada satu tempat tidur di ruang rawat inap dan ditangani secara intensif oleh tenaga medis.

Para siswa ini mendapatkan infus dan obat sesuai keluhan dan sakit yang dialami.

Pimpinan dan pemilik RSU Mamami Kupang, Ny Rolina Damanik pun turun tangan.

Ia meminta petugas dapur menyiapkan makanan siang bagi semua pasien yang dirawat di ruang IGD dan ruang rawat inap.

Ny Rolina bersama direktur RSU Mamami Kupang bahkan mendatangi satu per satu pasien dan menyerahkan makan siang.

Menu yang disiapkan pun cukup sederhana. Hanya ada nasi putih dan telur rebus. "Kami tidak berani menyiapkan makanan dengan menu lain karena anak-anak mengeluhkan sakit perut sehingga kami memberikan makanan yang bisa dikonsumsi apalagi sudah jam makan siang dan rata-rata pasien belum makan," ujar Ny Rolina Damanik di ruang IGD RSU Mamami, Selasa (22/7/2025) siang.

Ia mengaku kalau pemberian makan siang gratis ini hanya karena kepedulian dan rasa kemanusiaan. "Kita prihatin dengan Kejadian Luar Biasa (KLB) ini sehingga kita siapkan makan siang yang bisa dinikmati siswa yang saat ini mengeluhkan sakit perut dan diare," tambahnya.

Ia berharap makanan ini bisa membantu siswa bisa pulih kembali karena sudah mendapatkan infus dan obat dari rumah sakit.

Nadya Djami (15), siswa kelas IX SMPN 8 Kupang yang merupakan salah satu pasien di RSU Mamami Kupang mengaku kalau pada Senin (21/7/2025) mereka mengkonsumsi menu makan gratis pada saat jam istirahat pukul 10.00 wita.

"Menunya ada nasi putih, sayur, daging, tahu dan buah. Kebetulan saya tidak suka sayurnya jadi sayurnya saya kasi ke teman. Hanya daging sapinya agar berbusa dan tahu nya kering," ujarnya.

Ia mengaku baru merasakan efek dari makanan ini setelah pulang ke rumah. "Pas sudah di rumah, perut saya sakit sekali dan saya susah buang air besar. Tapi tengah malam sampai subuh saya beberapa kali ke kamar mandi," tandasnya.

Ia pun terpaksa masuk sekolah karena pada Selasa pagi kondisi tubuhnya agak stabil. Namun baru 10 menit mengikuti pelajaran di ruang kelas, ia harus bolak balik ke kamar mandi karena diare.

Nadya merupakan salah satu siswa yang dievakuasi ke ruang UKS sekolah dan mendapatkan penanganan pertama. "Saya dan beberapa teman diberikan air putih hangat dan perut digosok dengan minyak. setelah itu sudah membaik," tambahnya.


Namun kondisi ini tidak berlangsung lama. Beberapa saat kemudian ia merasakan lagi diare dan pusing sehingga dievakuasi ke RSU Mamami Kupang dan mendapatkan penanganan medis.

Ia juga bersyukur bisa mendapatkan makanan siang dari pihak RSU Mamami Kupang karena sejak pagi ia belum makan.

Ia berharap penyedia makanan lebih memperhatikan kondisi makanan dan kebersihan menu serta tempat makanan.

Kepala sekolah SMPN 8 Kota Kupang, Maria Th Roslin S. Lana juga mendatangi satu per satu rumah sakit dan mengecek kondisi siswanya di ruang IGD dan ruang rawat inap.

Ia bersyukur karena sebagian besar siswa sudah dipulangkan karena sudah kembali pulih.

Ia juga belum memastikan penyebab ratusan siswa SMPN 8 ini harus dilarikan ke rumah sakit. "Sampai saat ini belum ada kepastian penyebab anak-anak mengalami diare dan sakit perut," tandasnya.

Editor
: Arie

Tag:

Berita Terkait

Nusantara

Terungkap! Prada Lucky Alami Penyiksaan Berat Sebelum Tewas

Nusantara

Kematian Prada Lucky, Delapan Saksi Tidak Hadiri Sidang Hari Kedua

Nusantara

Ibu Prada Lucky Akui Tidak Ada Santunan dari Batalyon Bagi Keluarganya

Nusantara

Orangtua Prada Lucky Ikut Bersaksi Dalam Sidang Perdana

Nusantara

Begini Pengakuan Para Saksi Dalam Sidang Perdana Prada Lucky

Nusantara

Bertemu Penganiaya Anaknya Hingga Tewas Di Lokasi Sidang, Ibu Prada Lucky Luapkan Kemarahannya