Polri Tangkal Radikalisme Lewat FGD Bertema “Teroris Musuh Kita Bersama"

Imanuel Lodja - Selasa, 29 Juli 2025 19:14 WIB
ist
Polri Tangkal Radikalisme Lewat FGD Bertema “Teroris Musuh Kita Bersama"

digtara.com -Polri melalui Divisi Humas bersama Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema "Teroris Musuh Kita Bersama".

FGD dalam rangka memperkuat upaya kontra radikalisasi di tengah masyarakat berlangsung di aula bijaksana Polresta Kupang Kota, Selasa (29/7/2025) pagi.

Kegiatan ini diikuti oleh berbagai elemen masyarakat dibuka Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol Djoko Lestari.

Kabag Disindig Divhumas Polri, Kombes Pol Rahmanto Sujudi yang hadir mewakili Divisi Humas Polri menegaskan bahwa penanggulangan paham radikal memerlukan keterlibatan seluruh pihak, tidak hanya aparat keamanan.

Menurutnya, narasi radikal sering tumbuh di ruang-ruang kosong yang tidak terisi oleh pendidikan, dialog, dan pemahaman yang sehat.

"Polisi tidak boleh hanya dilihat sebagai alat penegak hukum. Polri harus membaur, menjadi sahabat masyarakat, menjadi bagian dari solusi, dan memastikan ruang sosial kita tidak direbut oleh paham kekerasan," ujar Kombes Rahmanto.

Ia juga menekankan pentingnya membangun ketahanan ideologi di masyarakat melalui pendekatan edukatif, spiritual, budaya, dan komunikasi publik yang efektif.

Sebagai narasumber utama, hadir Dr. Simplexius Asa, SH, MH., akademisi dari Universitas Nusa Cendana Kupang, yang memaparkan pentingnya pelibatan masyarakat sipil dalam menangkal radikalisme secara sistemik.

Dekan Fakultas Hukum Undana ini mendorong pentingnya membangun kesadaran bersama bahwa keamanan ideologis bangsa tidak bisa dipikul oleh negara saja, tetapi harus menjadi gerakan publik yang masif.

Diskusi diikuti oleh sekitar 60 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari anggota Polri, mahasiswa, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga unsur pemerintahan.

Para peserta terlibat aktif dalam sesi tanya jawab yang membahas strategi menangkal radikalisme di lingkungan kampus, media sosial, dan komunitas lokal.

Peran Polri dalam kontra radikal disampaikan secara komprehensif, meliputi upaya pencegahan dan deteksi dini, peningkatan kepercayaan masyarakat melalui pendekatan humanis, pemanfaatan intelijen sosial, kerja sama antar lembaga, serta penegakan hukum yang terukur.

Semua itu diarahkan untuk menciptakan sinergi nasional dalam menjaga keutuhan dan keamanan bangsa dari ancaman ideologi ekstrem.


Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Henry Novika Chandra yang turut hadir dalam kegiatan ini menegaskan bahwa pendekatan lunak Polri sangat diperlukan untuk menutup ruang tumbuhnya paham radikal.

"Kita ingin masyarakat melihat bahwa Polri bukan hanya hadir saat konflik, tetapi juga di saat tenang, untuk mendengar, mengedukasi, dan mencegah," ungkapnya.

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Polri untuk terus membangun narasi kebangsaan dan melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam menciptakan ruang publik yang aman, damai, dan bebas dari ideologi kekerasan.

Editor
: Arie

Tag:

Berita Terkait

Nusantara

Sikapi Hasil Sidang KKEP, Bripda Torino Banding Dan Bripda Gilbert Pikir-Pikir

Nusantara

1.341 Peserta Siap Rebut Kesempatan Jadi Bintara Brimob 2026

Nusantara

Polisi Penganiaya Siswa SPN Polda NTT Dipecat, Perekam Video Dihukum Demosi

Nusantara

Propam Polres Rote Ndao Awasi Ketat Disiplin Anggota Polri

Nusantara

Pendaftaran Bintara Brimob Resmi Dibuka! Cek Cara Daftar, Jadwal, Syarat, dan Tahap Seleksi Lengkap

Nusantara

Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Terduga Siswa Pelaku Jalani Operasi: Polisi Dalami Motif