digtara.com -Nurma Hamastuti, pemilik akun media sosial @nurma.hmt, tengah menjadi perhatian publik setelah beredarnya sebuah
video yang memicu perdebatan di jagat maya, terutama di platform TikTok dan X (dulu Twitter).
Video tersebut menimbulkan reaksi beragam karena dinilai melanggar norma etika dan kepantasan.
Dalam klarifikasi yang disampaikannya melalui akun TikTok lain @vdeo.nurma.cek.bi, Nurma mengakui keterlibatannya dalam video tersebut.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada publik dan menyebutkan bahwa faktor ekonomi menjadi salah satu alasan dirinya terlibat.
"Saya mohon maaf. Saya melakukannya karena tekanan finansial," ujar Nurma dalam pernyataan videonya.
Pernyataan tersebut sontak memicu diskusi luas di kalangan warganet.
Banyak yang menyayangkan keputusan tersebut, namun sebagian lainnya menaruh simpati terhadap kondisi ekonomi yang disebut menjadi pemicu tindakan itu.
Seiring dengan ramainya isu tersebut, akun media sosial Nurma pun menjadi sorotan.
Klarifikasinya tersebar luas dan menimbulkan berbagai perbincangan mengenai batasan etika, tekanan ekonomi, dan perlindungan terhadap konten kreator.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang terkait potensi aspek hukum dalam kasus ini.
Namun, peristiwa ini kembali menggugah kesadaran publik mengenai pentingnya literasi digital, keamanan privasi, serta perlindungan hukum terhadap konten kreator di era media sosial yang serba cepat dan terbuka.