digtara.com -Korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, NTT bertambah.
Minggu (14/8/2025), korban bernama Ermelinda Co'o (35) dinyatakan meninggal di ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aeremo, Mbay, Kabupaten Nagekeo pada Minggu petang.
"Korban meninggal dunia bertambah. Korban luka berat atas nama Ermelinda Co'o hari ini pukul 15.05 wita meninggal dunia," ujar Kapolsek Mauponggo, Ipda Dewa Putu Suariawan pada Minggu malam.
Ermelinda Co'o meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif selama enam hari di ICU RSUD Aeremo, Kabupaten Nagekeo.
Ermelinda merupakan warga Kampung Sawu, Desa Sawu, lokasi terparah yang diterjang banjir bandang Nagekeo pada 8 September lalu.
Kapolsek Mauponggo menyebutkan kalau pasca banjur bandang, Ermelinda mengalami luka robek pada kaki kanan, luka lecet pada kedua kaki, dan benturan pada dada akibat banjir bandang.
Ermelinda sempat tertimbun lumpur dan kayu di dalam rumahnya di Kampung Sawu.
"(Ermelinda) bukan ditemukan, (tetapi) meninggal di rumah sakit," ujar Ipda Dewa Putu Suariawan.
Ermelinda awalmya merupakan korban luka berat dan sempat menjalani perawatan medis.
Sejak Minggu (8/9/2025) lalu, Ermelinda dirawat di Puskesmas Mauponggo, kemudian dirujuk ke RSUD Aaeramo, Mbay Kabupaten Nagekeo.
Hingga saat ini, masih ada sebanyak tiga korban banjir bandang Kecamatan Mauponggo-Nagekeo yang belum ditemukan.
Korban yang masih hilang yakni Mariano Tom Busa Jago (29), warga Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, Sebastiana So'o (42) dan Desiderius Geraldi Jo, bocah berusia 14 bulan yang juga warga Desa Keliwatulewa, Kecamatan Mauponggo.
Tim gabungan yang terdiri dari personel Polres Nagekeo, TNI, Brimob, Basarnas, dan masyarakat terus berupaya melakukan pencarian korban hilang akibat bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kecamatan Mauponggo.
Hingga hari keempat pencarian, Sabtu (13/9/2025) tercatat sudah lima korban meninggal dunia berhasil ditemukan, sementara tiga korban lainnya masih dalam pencarian.
Korban meninggal yang sudah ditemukan yaitu Eligius Sopi Bela (35), warga Desa Sawu, Kec. Mauponggo, Francelina Meli Boa (60), warga Kecamatan Boawae.
Maria Kondriani F. Nua, Balita berusia enam bulan, Agustinus Lena (56), warga Desa Lokalaba, Kecamatan Mauponggo dan Archiles Agustinus Busa Jago, bocah berusia 14 bulan, warga Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo.
Sejak Sabtu pagi, personel Sat Samapta bersama tim gabungan melanjutkan pencarian dengan melakukan penyisiran jalur sungai serta pembongkaran tumpukan material banjir berupa batang pohon dan lumpur.
Kendala utama di lapangan adalah banyaknya material banjir yang menutup akses pencarian.