digtara.com -Polres Alor,
Polda NTT mengambil langkah mengembalikan lima pemuda pasca
tawuran antar pemuda yang terjadi di Simpang Putra Lio, Rabu (17/9/2025).
Lima pemuda asal Kelurahan Welai Barat sebelumnya diamankan diserahkan kembali kepada orang tua mereka melalui Ketua DPRD Kabupaten Alor, Paulus Brikmar, pada Rabu malam.
Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol. Henry Novika Chandra menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil setelah dilakukan rapat internal oleh Kapolres Alor bersama Wakapolres dan Kasat Reskrim.
Langkah ini dipandang penting untuk meredam potensi eskalasi, menyusul adanya aspirasi dari masyarakat, termasuk perwakilan tokoh daerah.
"Polres Alor mengambil jalan tengah dengan menyerahkan lima pemuda asal Welai Barat kepada Ketua DPRD untuk selanjutnya diserahkan ke orang tua masing-masing. Hal ini menjadi bentuk pendekatan humanis, agar situasi tetap aman dan tidak berkembang menjadi gejolak baru," kata Kombes Henry, Kamis (18/9/2025).
Lima pemuda yang diserahkan yakni IJL (16), PlM (16), YP (18), JM (15) dan DL (17).
Sementara 19 pemuda yang diamankan dalam peristiwa tawuran masih menjalani klarifikasi di Aula Satreskrim Polres Alor.
Mereka ditangani dengan baik, tanpa ada tindakan berlebihan, serta akan dipulangkan secara bertahap dengan membuat surat pernyataan.
Kabid Humas menegaskan, Polda NTT terus mengedepankan upaya persuasif dalam menjaga stabilitas keamanan di Alor.
Semua langkah yang diambil berorientasi pada pencegahan konflik meluas dan perlindungan terhadap masyarakat.
"Kapolda NTT menekankan bahwa setiap langkah Polri harus profesional, proporsional, dan humanis. Proses hukum tetap berjalan, namun penanganan di lapangan juga harus mempertimbangkan suasana kebatinan masyarakat," jelasnya.
Melalui Kabidhumas, Kapolda NTT Irjen Pol Dr Rudi Darmoko mengimbau seluruh masyarakat, khususnya para pemuda di Kabupaten Alor, agar menahan diri dan tidak terprovokasi oleh isu maupun ajakan yang dapat memecah belah persaudaraan.
"Kapolda berpesan, mari kita utamakan penyelesaian melalui jalur hukum. Jangan ada lagi aksi kekerasan atau tawuran, karena yang rugi adalah kita semua. Polri hadir untuk masyarakat, menjaga keamanan, sekaligus memastikan proses hukum berjalan adil," tandas Kombes Henry.
Dengan pendekatan humanis dan koordinasi bersama tokoh masyarakat serta pemerintah daerah, Polres Alor berhasil mengendalikan situasi sehingga keamanan wilayah tetap kondusif