digtara.com -Reinhard Bire (80), purnawirawan TNI di Kota Kupang, NTT ditemukan meninggal dunia pada Jumat (10/10/2025).
Korban yang juga warga Jalan Pluto RT 15/RW 06, Kelurahan Oesapa Selatan, Kecamatan Kelapa Lima, Kota
Kupang ditemukan di belakang Lapas Anak
Kupang yang berada di wilayah RT 13/RW 05, Kelurahan Oesapa Selatan, Kota
Kupang.
Saat ditemukan, korban yang juga mantan anggota DPRD Kabupaten Kupang dari Fraksi TNI/Polri memakai pakaian seragam lengkap TNI.
Korban sendiri keluar dari rumah di belakang hotel Ledetadu sejak Minggu (5/10/2025) pagi bertepatan dengan HUT TNI.
Baca Juga: Ungkap Kasus Penipuan Kemasan, Polda NTT Amankan 2,6 Ton Beras di Pasar Tradisional Yus Bire, salah satu anak dari korban mengaku kalau ayahnya sudah biasa jalan pagi.
"Walau sudah lama sakit dimensia dan sakit gula tapi bapak (korban) punya kebiasaan untuk jalan pagi atau sore di sekitar rumah," ujarnya di lokasi kejadian pada Jumat pagi.
Namun sejak Minggu pagi korban pergi dari rumah.
"Mungkin karena hari TNI dan di sekitar rumah ada kantor (Lapas Anak) yang punya bendera merah putih makanya korban ke lokasi itu," ujarnya.
Karena hingga Minggu malam korban belum pulang maka keluarga melaporkan kehilangan korban ke Polresta Kupang Kota.
Pada Jumat pagi, sejumlah anak warga binaan di Lapas Anak Kupang sedang melakukan pembersihan di sekeliling area Lapas anak.
Baca Juga: Jual Beras Premium Berisi Kutu, Pimpinan Retail di Kupang Jadi Tersangka "Warga Lapas dan petugas lapas mencium bau menyengat dari belakang rumah dinas Lapas," ujar Kanit Reskrim Polsek Kota Lama, Iptu Arifin A saat dikonfirmasi pada Jumat pagi di lokasi kejadian.
Warga ke sumber bau dan menemukan korban dengan kondisi membusuk dalam posisi terlentang di sebelah tembok belakang rumah dinas pegawai Lapas Anak Kupang.
"Petugas Lapas bernama Ande melaporkan ke kami sehingga kami ke lokasi penemuan mayat," ujar Kanit.
Aparat kepolisian dari Polsek Kota Lama dan inafis Polresta
Kupang Kota ke lokasi melakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara.
Polisi pun memasang garis polisi di lokasi kejadian dan meminta bantuan petugas medis rumah sakit Bhayangkara Titus Uly untuk mengevakuasi korban ke rumah sakit.
"Jenazah dibawa ke RSB Kupang untuk otopsi. Tapi jika keluarga menolak maka kami minta keluarga buat surat pernyataan penolakan otopsi," ujar Iptu Arifin.
Baca Juga: Ungkap Kasus Penipuan Kemasan, Polda NTT Amankan 2,6 Ton Beras di Pasar Tradisional Polisi masih memasang garis polisi di dekat tembok di belakang rumah negara Lembaga Pembinaan khusus anak kelas I
Kupang.