digtara.com -Sebanyak 118 siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda NTT mulai awal pekan ini menjalani latihan kerja (Latja) selama satu pekan di Polresta Kupang Kota.
Kegiatan Latja ini akan dilaksanakan selama enam hari, mulai 3 hingga 8 November 2025. Para siswa ditempatkan pada empat Polsek jajaran Polresta
Kupang Kota, yaitu Polsek Maulafa, Polsek Alak, Polsek Kota Raja, dan Polsek Kota Lama, untuk mengaplikasikan lima fungsi teknis kepolisian, yakni Samapta, Lalu Lintas, Intelkam, Reskrim, dan Binmas.
Para siswa ini diserahkan oleh Ka SPN Polda NTT, Kombes Pol Dr. Ferry Harahap kepada Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol Djoko Lestari dalam upacara penerimaan siswa Latja, Diktukba Polri Tahun Anggaran 2025 SPN Polda NTT di lapangan apel Polres Kupang Kota, Sabtu (1/11/2025).
Kapolresta menyampaikan bahwa Latihan Kerja (Latja) merupakan tahapan pembulatan pendidikan yang bertujuan memberikan gambaran nyata kepada para siswa mengenai penerapan teori dan keterampilan yang telah diperoleh selama pendidikan di SPN.
Baca Juga: Patroli Siber Temukan Penjualan Miras Secara Online, Kapolresta Kupang Kota Pimpin Razia Miras di Kota Kupang "Latja ini menjadi sarana untuk mengukur kemampuan teknis dan taktis kepolisian para siswa sebelum nantinya bertugas sebagai polisi aktif. Melalui kegiatan ini, para siswa juga diharapkan dapat membentuk pola pikir, pola tindak, dan pola perilaku yang profesional, handal, serta berkarakter humanis menuju Polri yang Presisi," ujar Kombes Djoko.
Kapolresta juga berpesan, agar para siswa melaksanakan Latja dengan sungguh-sungguh, menjaga disiplin, sikap, dan perilaku, serta selalu berkoordinasi dengan mentor atau supervisor bila menemui kendala di lapangan.
"Jangan takut salah dan jangan ragu. Kekeliruan adalah bagian dari proses belajar. Yang terpenting adalah mau memperbaiki diri dan terus belajar agar siap menjadi anggota Polri yang profesional," pesan Kapolresta.
Kapolresta menegaskan kembali bahwa tugas Polri sesuai Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 adalah memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
Oleh karena itu, seluruh insan Bhayangkara, termasuk para siswa, diharapkan dapat menjalankan tugas dengan sikap humanis, tegas, dan patuh hukum.
Kombes Djoko juga berpesan kepada para mentor agar terus membimbing, mengarahkan, dan mengawasi para siswa selama pelaksanaan Latja, sehingga mereka benar-benar memahami tugas-tugas kepolisian secara faktual di lapangan sesuai SOP, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Baca Juga: Pengunjung Gebyar UMKM dan Pesta Rakyat “Katong Deng Polda NTT" Ikrarkan Sumpah Pemuda Kapolresta mengingatkan seluruh personil Polresta
Kupang Kota untuk ikut berperan aktif mendukung pelaksanaan Latja sesuai bidang tugas masing-masing, agar kegiatan Latja Diktukba Polri T.A. 2025 dapat berjalan lancar dan sukses.
Dalam kesempatan yang sama, Ka SPN
Polda NTT menyampaikan bahwa berdasarkan kurikulum baru pendidikan Polri, para siswa diwajibkan melaksanakan latihan kerja di kewilayahan, sebagai bentuk penerapan langsung dari teori yang telah dipelajari di lembaga pendidikan.
"Program ini merupakan bagian dari kebijakan Kalemdiklat Polri yang disebut Live In, yakni tinggal dan menetap di tengah masyarakat agar para siswa dapat merasakan langsung kehidupan masyarakat, memahami dinamika sosial, serta menumbuhkan empati terhadap permasalahan yang dihadapi warga," ungkap Kombes Ferry.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi pengalaman berharga bagi para siswa untuk memperluas wawasan dan mengasah kepekaan sosial.
"Kami berharap para siswa dapat menerima masukan dari para pimpinan dan senior di lapangan, sehingga setelah lulus dan berdinas nanti mereka menjadi polisi yang sesuai harapan masyarakat, polisi yang mampu melindungi, mengayomi, dan melayani dengan lebih baik lagi," tandasnya.
Baca Juga: Patroli Siber Temukan Penjualan Miras Secara Online, Kapolresta Kupang Kota Pimpin Razia Miras di Kota Kupang Kombes Ferry menegaskan bahwa pelaksanaan latihan kerja ini diharapkan menjadi pengetahuan baru yang memperkaya pengalaman siswa, sebab teori yang telah dipelajari di lembaga pendidikan kini dapat diaplikasikan secara nyata dalam pelaksanaan tugas kepolisian di lapangan.