digtara.com -Total siswa yang mengalami keracunan akibat konsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sumba Barat Daya sebanyak 120 orang.
120 orang korban ini merupakan siswa-siswi
SMA Manda Elu dam SMA St. Alfonsus Weetabula, Kabupaten
Sumba Barat Daya.
Mereka dirawat intensif di beberapa rumah sakit dan Puskesmas Watu Kawula pasca keracunan pada Selasa (11/11/2025).
Di Rumah Sakit Umum Reda Bolo ada 67 siswa yang keracunan masing-masing siswa SMA Manda Elu sebanyak 44 orang dan siswa SMA St. Alfonsus sebanyak 23 orang.
Baca Juga: Puluhan Siswa SMA Manda Elu-Sumba Barat Daya Diduga Keracunan MBG Di Rumah sakit Karitas Weetabula ada 43 siswa dirawat yakni 35 orang siswa
SMA Manda Elu dan delapan orang siswa SMA St Alfonsus.
Sementara di Puskesmas Watu Kawula Sumba Barat Daya ada 10 orang siswa SMA St Alfonsus Weetabula yang dirawat.
Jumlah keseluruhan siswa-siswi yang terpapar keracunan makanan sebanyak 120 orang siswa.
Jumlah ini terdiri dari 79 orang siswa
SMA Manda Elu dan 41 siswa St Alfonsus Weetabula.
Semua siswa yang terpapar keracunan makanan tersebut sementara dilakukan tindakan medis oleh tiga rumah sakit.
Keracunan diduga akibat konsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT.
Baca Juga: 34 Siswa SMPN 1 Laguboti Diduga Keracunan Usai Santap Makan Bergizi Gratis (MBG) Puluhan siswa di
SMA Manda Elu Kabupaten
Sumba Barat Daya keracunan usai menyantap menu MBG pada Selasa (11/11/2025).
Menu MBG yang dikonsumsi para siswa terdiri dari ayam goreng, nasi putih, sayur labu jepang, dan sayur buncis.
Usai menyantap menu tersebut, beberapa siswa mengeluh mual, pusing, nyeri perut, hingga muntah.
Para siswa langsung dilarikan ke rumah sakit Karitas Weetabula dan RSUD Reda Bolo.
Sebagian lagi dievakuasi ke Puskesmas terdekat guna mendapatkan layanan medis.
Para siswa diberi infus dan menjalani rawat sementara serta diberikan obat.
Baca Juga: Cabuli Sesama Jenis, Pria di Sumba Barat Daya Terancam Hukuman Sembilan Tahun Penjara
Gejala mulai dirasakan hampir bersamaan oleh banyak siswa yakni pusing dan mual.
Menu MBG diduga basi. SMA Manda Elu sendiri baru dua bulan ini mendapat layanan MBG.
Puluhan siswa kini tengah menjalani penanganan medis di RS Karitas Weetebula, RSUD Reda Bolo, serta puskesmas terdekat.
Sebagian siswa masih menjalani observasi karena mengalami dehidrasi dan lemas.
Kapolres Sumba Barat Daya, AKBP Harianto Rantesalu membenarkan kejadian ini.
"Benar, anggota masih ke lokasi baik sekolah dan rumah sakit mengecek korban. Jumlah pasti (korban) belum didata karena masih dilakukan penyelidikan," ujar Kapolres pada Selasa siang
Baca Juga: Puluhan Siswa SMA Manda Elu-Sumba Barat Daya Diduga Keracunan MBG