digtara.com -Hingga Selasa (11/11/2025) malam, terdata ada 252 siswa dari beberapa sekolah di Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT menjadi korban karena konsumsi menu makan gratis bergizi (MBG).
Mereka menyantap menu nasi, ayam bumbu kuning,sayur tumis (labu jepang, wortel dan buncis), tahu goreng dan pisang pada Senin (10/11/2025).
Menu ini disiapkan SPPG yang dikelola Yayasan Tana Manda selaku penanggungjawab MBG. Efek dari konsumsi MBG ini mulai dirasakan siswa sejak Selasa (11/11/2025) pagi hingga malam hari.
Berkaitan dengan kejadian ini, Polres Sumba Barat Daya melakukan penyelidikan dan meminta keterangan sejumlah pihak termasuk ratusan siswa yang menjadi korban.
Baca Juga: Total Siswa Keracunan MBG Di Sumba Barat Daya Sebanyak 120 Orang "Tim penyidik sudah kesana (Yayasan Tana Manda) untuk ambil keterangan," ujar Kapolres Sumba Barat Daya, AKBP Harianto Rantesalu saat dikonfirmasi pada Rabu (12/11/2025).
Saat ini, Polres Sumba Barat Daya sementara melakukan pemeriksaan terhadap lima orang dari pihak Yayasan Tana Manda selaku penanggung jawab dan pelaksana dapur MBG.
Siswa - siswi yang terkena dampak keracunan MBG berjumlah 252 orang berasal dari beberapa sekolah di Kabupaten Sumba Barat Daya.
SMA Manda Elu sebanyak 147 orang siswa dan SMA St.Alfonsus Tambolaka sebanyak 105 orang siswa.
Saat ini masih ada delapan orang siswa yang menjalani perawatan medis yakni di RSUD Reda Bolo sebanyak enam orang siswa dan RS Karitas sebanyak dua orang siswa.
Sedangkan siswa - siswi lain yang sudah membaik dan sempat menjalani perawatan medis, sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing sambil tetap dilakukan pemantauan.
Baca Juga: Puluhan Siswa SMA Manda Elu-Sumba Barat Daya Diduga Keracunan MBG Siswa - siswi ini mengalami
keracunan akibat makanan yang dikonsumsi pada Senin, 10 November 2025 sekitar pukul 12.00 wita dan baru dirasakan dampaknya pada Selasa, 11 november 2025 pukul 09.00 wita.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat Daya drg.Yulianus Kaleka menyebutkan kalau jumlah penerima manfaat tersebar pada sejumlah lembaga pendidikan.
TK Fransiskus Xaverius 42 orang, TK Eben Haezer 96 orang, TK Tunas Harapan 145 orang, SD Lokaki 201 orang, SDM Mata 373 orang, SDK Waitabula 686 orang, SMP Cahaya Kasih 101 orang, SMA Manda Elu 582 orang, SMA St.Alfonsus 575 orang dan SMA St Thomas 694 orang.
Jadwal pengantaran dilakukan dengan waktu yang bervariasi. Untuk TK Fransiskus Xaverius, TK Eben Haezer dan TK Tunas Harapan diantar pada pukul 08.00 wita.
Untuk SD Lokaki, SDM Mata, SDK Waitabula, pengantaran dilakukan pada pukul 09.00 wita dan untuk SMP Cahaya Kasih pada pukul 10.00 wita.
Sementara untuk SMA St Thomas pada pukul 11.30 wita dan SMA Manda Elu serta SMA St Alfonsus pada pukul 12.00 wita.
Kadis juga menjelaskan kalau sesuai penjelasan pengelola MBG, untuk menu ayam tidak menggunakan saus dan hanya dicampur bumbu kunyit, merica, ketumbar, cabe merah besar, cabe keriting, serai dan masako.
"Informasi dari dapur gizi (menu ayam) tidak pakai saos," ujar Kepala dinas Kesehatan pada Rabu siang.
Baca Juga: Total Siswa Keracunan MBG Di Sumba Barat Daya Sebanyak 120 Orang
Ia mengklaim kalau rata-rata siswa sudah membaik dan ada beberapa siswa yang memang memiliki sakit bawaan seperti sering sesak nafas. Namun semua sudah membaik dan segar kembali.