digtara.com -Oktovianus Giri (63), buruh harian lepas di Kota Kupang ditemukan tewas dalam gubuk dalam keadaan terkunci dari luar.
Korban ditemukan meninggal pada Senin (24/11/2025) malam dengan sejumlah luka di leher di RT 16/RW 07, Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.
Selama ini korban tinggal di sebuah gubuk di lahan milik Usman Sari.
Diduga kuat korban dianiaya dan dibunuh oleh anaknya GG alias Gusti.
Baca Juga: Gagal Curi Sepeda Motor, Pria di Kupang Babak Belur Dihajar Massa Dugaan ini diperkuat dengan pengakuan GG yang sebelumnya menghubungi sejumlah kerabat kalau ia mengurung dan mengunci korban dalam gubuk.
Saat ditemukan, korban dalam posisi tergeletak tertutup spon dan sudah tidak bernyawa. Terdapat sejumlah luka pada tubuh korban.
Jemy Djo (40), ketua RT 016 Kelurahan Kelapa Lima, Kota Kupang mengaku kalau ia mendapat informasi ini setelah ditelepon oleh Dominggus Fallo pada Senin malam.
Dominggus minta bantuan Jemy selaku ketua RT setempat untuk membantu mengecek korban karena korban sedang bermasalah dengan anaknya (GG).
Jemy dibantu Bhabinkamtibmas Kelurahan Kelapa Lima, Aipda Erik Foeh mendatangi gubuk di belakang Millenium Ballroom dan mendapati gubuk dalam keadaan gelap.
Baca Juga: Polisi Reka Ulang Kasus Pembunuhan Tiga Warga di Kabupaten TTU-NTT Pintu gubuk yang dihuni oleh korban terkunci dari luar sehingga Jemy bersama Bhabinkabtibmas dan warga sekitar mendobrak pintu tersebut.
Mereka mendapati korban tergeletak tertutup spon dan korban sudah meninggal dunia.
Tim Inafis Polresta Kupang Kota ke lokasi bersama anggota Polsek Kota Lama dan Polresta Kupang Kota melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi.
Jimy Kale (38), warga RT 015 Kelurahan Kelapa Lima juga mengaku dikontak oleh Dominggus Fallo.
Baca Juga: Pengacara di Flores Timur-NTT Jadi Tersangka Kasus Penipuan dan Penggelapan
Dominggus meminta bantuan untuk mengecek korban karena ia mendapatkan telepon GG kalau GG mengunci korban dari luar rumah.
Jimy Kale sempat mengecek korban ke tetangga namun tidak ada yang mengetahui keberadaan korban sehingga ia meminta Dominggus langsung menghubungi ketua RT 016 Kelurahan Kelapa Lima.
Dominggus Fallo mengaku kalau ia dikabari anaknya Serly Fallo yang mengaku kalau GG datang mengantar pakaian dan menyuruh mereka pulang kampung karena GG mengunci ayahnya dalam rumah.
Tim medis dari rumah sakit Bhayangkara Titus Ully dan aparat kepolisian langsung mengevakuasi jenazah korban.
Baca Juga: Gagal Curi Sepeda Motor, Pria di Kupang Babak Belur Dihajar Massa