digtara.com -Warga masyarakat di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) tengah dihadapkan pada keresahan akibat kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Kondisi ini memicu antrean panjang di sejumlah SPBU di Kabupaten Manggarai hingga berhari-hari.
Kondisi tersebut menyebabkan kemacetan dan kesemrawutan arus lalu lintas sehingga aktivitas warga terganggu.
Muncul pula polemik di kalangan masyarakat yang mempertanyakan penyebab utama kelangkaan BBM, bahkan mencurigai adanya pihak tertentu yang bermain dalam pendistribusian BBM bersubsidi.
Baca Juga: Cabuli Adik Pacarnya, Pria di Kabupaten TTS Diamankan Polisi Aparat kepolisian dari Polres
Manggarai mengerahkan seluruh satuan terkait untuk mengantisipasi dampak yang ditimbulkan.
Kapolres Manggarai, AKBP Hendri Syaputra memerintahkan anggota Satuan Intelkam Polres Manggarai melakukan monitoring ketersediaan BBM di seluruh SPBU di Kabupaten Manggarai.
Satuan Reserse Kriminal ditugaskan melakukan penyelidikan terhadap dugaan penyalahgunaan BBM bersubsidi.
Sementar anggota Satuan Lalu Lintas diterjunkan untuk mengurai kemacetan dan mengembalikan situasi kamseltibcar lantas menjadi normal.
Kapolres Manggarai kemudian mengerahkan anggota dari Satuan Samapta Polres Manggarai melakukan pengamanan di SPBU yang ada.
Baca Juga: Buruh Harian Lepas di Kupang Ditemukan Tewas Dalam Gubuk, Diduga Dibunuh Anaknya Dari hasil koordinasi dan pengawasan yang dilakukan Satuan Intelkam, antrean panjang di SPBU dipastikan terjadi akibat pengurangan kuota BBM subsidi dari Pertamina Pusat untuk seluruh SPBU di Manggarai.
SPBU Mena, kuota Pertalite turun dari 400 ton menjadi 376 ton per bulan, Solar turun dari 400 ton menjadi 240 ton per bulan.
SPBU Mbaumuku dan Carep, kuota BBM dari 24 ton per hari turun menjadi hanya 8 ton per hari.
Pengurangan kuota ini menyebabkan pasokan BBM tidak sebanding dengan jumlah kendaraan bermotor yang terus meningkat.
Kapolres menegaskan bahwa kelangkaan ini bukan disebabkan adanya penimbunan atau penyimpangan distribusi BBM, melainkan murni karena keterbatasan pasokan.
Baca Juga: Polisi Reka Ulang Kasus Pembunuhan Tiga Warga di Kabupaten TTU-NTT Sementara itu, Satuan Reskrim Polres Manggarai melalui penyelidikan yang dilakukan hingga saat ini tidak menemukan adanya pihak-pihak yang melakukan penyalahgunaan BBM bersubsidi sehingga menyebabkan kelangkaan.
Personel Lalu Lintas dan Samapta yang diterjunkan ke lapangan berhasil dengan sigap mengurai kemacetan di seluruh titik SPBU, sehingga arus lalu lintas dapat kembali normal.
Kehadiran petugas di lapangan mendapat respons positif dari masyarakat yang sebelumnya sempat terhambat akibat antrian panjang kendaraan.
Waka Polres Manggarai, Kompol Mey Charles Sitepu yang mewakili Kapolres Manggarai menjelaskan bahwa selain pengurangan kuota, kelangkaan BBM juga dipengaruhi oleh kendala transportasi pengangkut BBM dari Depot Pertamina Reo menuju Ruteng.
Baca Juga: Pengacara di Flores Timur-NTT Jadi Tersangka Kasus Penipuan dan Penggelapan
"Jalan menuju Ruteng (ibukota Kabupaten
Manggarai) masih dalam proses perbaikan sehingga kendaraan pengangkut
BBM harus dialihkan dari Maumere, yang berimbas pada keterlambatan distribusi," tandasnya pada Jumat (28/11/2025).
Lebih lanjut, Waka Polres menghimbau masyarakat untuk tidak mudah menyebarkan informasi yang belum pasti kebenarannya, demi menjaga situasi tetap kondusif.
Mantan Wakapolres Ngada ini juga meminta para pengguna jalan untuk mengedepankan kesabaran dan tidak saling berebut saat berada dalam antrian, agar tidak menimbulkan kesemrawutan yang berpotensi menyebabkan kemacetan dan konflik.
"Jika ada masyarakat yang melihat dan mengetahui adanya penyalahgunaan BBM agar segera melaporkan ke polres Manggarai atau menginformasikan melalui layanan 110 Polres Manggarai," tambah Wakapolres Manggarai.
Baca Juga: Cabuli Adik Pacarnya, Pria di Kabupaten TTS Diamankan Polisi Polres
Manggarai memastikan akan terus melakukan upaya maksimal dalam menjaga kelancaran arus lalu lintas dan menindaklanjuti setiap keluhan masyarakat terkait kelangkaan
BBM.