digtara.com -Video penjarahan di Gudang Bulog Sarudik, Kota Sibolga, Sumatera Utara, beredar luas di media sosial. Dalam rekaman tersebut, terlihat warga berdesakan masuk ke dalam gudang dan membawa keluar beras serta minyak goreng. Beberapa anak-anak bahkan tampak ikut memikul karung beras dari dalam gudang.
Pemimpin Wilayah
Bulog Sumatera Utara, Budi Cahyanto, menjelaskan bahwa
banjir dan longsor yang terjadi telah memutus jalur distribusi logistik, merendam rumah warga, dan menyebabkan korban jiwa. Situasi ini membuat masyarakat di
Sibolga dan Tapanuli Tengah kesulitan mengakses kebutuhan pangan selama tiga hari.
"Akibatnya muncul kondisi darurat kebutuhan pangan di wilayah Sibolga dan Tapteng," ujarnya, Minggu (30/11/2025).
Sebelum kejadian di Bulog, aksi penjarahan juga terjadi di beberapa gerai ritel modern seperti Alfamart dan Indomaret. Situasi yang semakin tidak terkendali kemudian menyasar Gudang Bulog Sarudik Sibolga.
Baca Juga: Kemenhut Buru Mafia Kayu di Balik Banjir Sumatera, Modus Illegal Logging Kian Canggih Upaya Pengamanan yang Tidak Mampu Menahan MassaBudi menjelaskan bahwa Pimpinan Cabang Bulog Sibolga sebelumnya telah berkoordinasi dengan Polres Sibolga dan Kodim Tapanuli Tengah untuk melakukan pengamanan. Personel Polsek dan Koramil ditempatkan di area gudang. Namun pada saat kejadian, fokus aparat masih terbagi untuk menangani korban dan situasi pasca bencana.
Melihat potensi kerawanan meningkat, Bulog Sibolga meminta tambahan personel pengamanan. Koordinasi lebih lanjut juga dilakukan oleh Kanwil Bulog Sumut dengan Kodam dan Polda Sumut agar bantuan bisa segera tiba.
Namun sebelum pasukan tambahan datang, massa secara tiba-tiba berkumpul di depan gudang. Mereka merobohkan pagar, merusak gembok, lalu mengambil beras dan minyak goreng yang disimpan
Bulog.
"Aparat telah berupaya melakukan penghalauan, tetapi massa tidak terkendali karena desakan kebutuhan pangan," kata Budi.
Bulog Lakukan Pendataan dan Koordinasi Pemulihan Distribusi
Baca Juga: Presiden Prabowo Didesak Tetapkan Status Darurat Bencana Nasional di Sumatera Bulog mengaku terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, TNI, Polri, dan pihak terkait agar distribusi bantuan bisa dipulihkan secepatnya. Situasi darurat yang masih berlangsung serta gangguan sinyal membuat komunikasi dengan tim lapangan terhambat.
"Perhitungan jumlah beras dan minyak goreng yang diambil masih dalam proses pendataan. Kami meminta dukungan semua pihak agar penanganan pasca kejadian berjalan baik dan tepat sasaran," ujarnya.
Bulog berharap situasi di Sibolga dan Tapteng segera kondusif sehingga pendistribusian logistik bisa kembali normal dan masyarakat terdampak menerima bantuan secara merata.