Janet Yellen, Menteri Keuangan Wanita Pertama AS

- Selasa, 26 Januari 2021 01:45 WIB

digtara.com – Senat Amerika Serikat menyetujui penunjukan Janet Yellen sebagai menteri keuangan di Kabinet Presiden Joe Biden Senin (25/1). Dengan demikian Yellen menjadi wanita pertama yang memimpin Departemen Keuangan AS.

Seperti dikutip dari AFP, hasil pemungutan suara menunjukkan selisih jauh untuk mengonfirmasi Janet Yellen sebagai menkeu.

Wanita 74 tahun itu bukan orang baru di lingkup ekonomi AS. Dia juga wanita pertama yang memimpin bank sentral AS The Fed.

Sebelumnya dia pernah menduduki posisi Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih era Bill Clinton.

Dia turut membantu mengarahkan pemulihan ekonomi AS setelah krisis keuangan 2007 dan resesi saat itu.

Perannya akan sangat penting dalam pekan pertama pemerintahan baru karena dia akan bertindak sebagai negosiator kunci dengan Kongres dalam upaya Biden mendapat persetujuan stimulus senilai $1,9 triliun untuk membantu ekonomi AS pulih dari krisis akibat dihantam pandemi Covid-19.

Yellen sebelumnya mendesak anggota parlemen memberikan stimulus untuk menghadapi corona. Yellen menilai stimulus yang memerlukan modal banyak punya manfaat lebih besar ketimbang mengkhawatirkan risiko utang negara yang akan lebih tinggi.

“Baik Presiden terpilih, maupun saya, tidak mengusulkan paket bantuan ini tanpa apresiasi atas beban utang negara,” kata Yellen kepada Komite Keuangan Senat pada sidang konfirmasi pekan lalu.

“Tapi sekarang, dengan suku bunga terendah dalam sejarah, hal paling cerdas yang dapat kami lakukan adalah bertindak besar.”

Sebelumnya Senat juga telah menyetujui penunjukan Lloyd Austin sebagai menteri pertahanan. Persetujuan ini membuat Austin menjadi menteri pertahanan berkulit hitam keturunan Amerika-Afrika pertama di AS.

Persetujuan Senat AS berasal dari hasil pemungutan suara di mana 93 suara menyetujui penunjukan Austin. Sementara dua suara lagi dinyatakan tidak sah, yaitu dari anggota Partai Republik Mike Lee dari Utah dan Josh Hawley dari Missouri.

Persetujuan Senat AS terhadap Austin sekaligus menggugurkan ketentuan bahwa Austin harus menunggu tujuh tahun agar bisa mengemban tugas menjadi menteri pertahanan. Sebab, UU AS menyatakan demikian, sementara Austin baru pensiun pada 2016 lalu.

Editor
:

Tag:

Berita Terkait

Nusantara

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Nusantara

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Nusantara

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Nusantara

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Nusantara

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Nusantara

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo