digtara.com – Petugas Polsek Amanuban Selatan dan Polres Timor Tengah Selatan (TTS) menyelidiki dugaan pidana kasus keracunan makanan yang menimpa 12 orang warga di Kabupaten TTS, Nusa Tenggara Timur (NTT). Soal Keracunan Makanan di TTS, Polisi Periksa Penjual Mie Instan yang Diduga Kadaluarsa
“Kita sedang selidik (tindak pidananya),” ujar Kapolres TTS, AKBP Andre Librian, SIK saat dikonfirmasi, Rabu (3/2/2021). Penyidik, lanjutnya, sudah memeriksa sejumlah saksi dan korban kasus ini.
Sebagian korban sudah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan, sementara korban lain masih dirawat intensif di Puskesmas Noemuke, Kabupaten TTS.
Kapolsek Amanuban Selatan, Ipda Markus Tameno menyebutkan pihaknya menyelidiki dan akan memeriksa penjual mie kadaluarsa. “Mie kadaluarsa yang dikonsumsi korban dibeli di Niki-niki, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten TTS,” ujar Kapolsek.
Pihaknya juga masih menunggu hasil uji laboratorium sampel makanan yang dikirimkan untuk diperiksa.
Diberitakan sebelumnya, 12 orang warga Desa Noemuke, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten TTS, NTT harus dirawat intensif akibat keracunan makanan pada Senin (1/2/2021).
Belasan warga ini terdiri dari 8 orang perempuan dan 4 orang pria. Korban tertua berusia 37 tahun dan paling kecil adalah Balita berusia 1 tahun 3 bulan.
Korban dirawat intensif di Puskesmas Noemuke Kabupaten TTS. Hingga Selasa (2/2/2021) kondisi para korban masih mengkuatirkan.
Para korban yakni Petrus Faot (18), Lusia Selan (20), Johana Neonane (17), Juliana Tlonaen (17), Maria F Tlonaen (19), Charles K Tlonaen (10). Selanjutnya Marta Tefu (17), Richardus Sonlai (17), Falentino Tlonaen (4), Aditia Tefu (1,3), Kristina Tlonaen (37) dan Desi Selan (20).
Sementara Kristina Tlonaen walau melaporkan keluhan tetapi tidak dirawat di Puskesmas. Satu korban lainnya, Desi Selan sudah pulih dan kembali ke rumah pada Selasa (2/2/2021).
[ya]Â Soal Keracunan Makanan di TTS, Polisi Periksa Penjual Mie Instan yang Diduga Kadaluarsa
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe.