Polres Tapsel Pastikan Penyelidikan Terkait Jatuhnya Korban di Terowongan 6 PLTA Marancar

Amir Hamzah Harahap - Senin, 22 Agustus 2022 14:15 WIB

digtara.com – Kapolres Tapanuli Selatan, AKBP Imam Zamroni mengungkapkan pihaknya memastikan akan melaksanakan penyelidikan terkait dua korban Warga Tapsel di Terowongan 6 Marancar usai terjatuh dari ketinggian 9 meter.

Kedua korban tersebut yakni Ahmad Somed (49) Warga Dusun Mombang Boru, Desa Gunung Binanga, Kecamatan Marancar yang dirawat di Rumah Sakit Orthopedie Setia Budi Kota Medan dan Elpiadi Napitupulu Warga Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru, Tapsel di rawat di kediamannya.

Keduanya mengalami nasib naas pada pukul 03.00 WIB dini hari, Minggu (21/8/2022) di terowongan enam Marancar.

Kapolres menyebutkan melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut.

“Tetap kita laksanakan penyelidikan untuk memastikan semua kegiatan pekerjaan dilaksanakan dengan benar, ” kata Kapolres, Senin (22/8/2022.

Sebelumnya diberitakan satu pekerja asing (WNA) tewas di terowongan satu PLTA Simarboru, Tapanuli Selatan pada Minggu Pagi. Selain itu ada dua warga Pribumi juga mengalami luka serius.

Hal tersebut diketahui media berawal dari investigasi awak media di Kecamatan Marancar, dimana salah seorang warga yang berstatus pekerja di PLTA atas nama Ahmad Somed (49) Warga Dusun Mombang Boru, Desa Gunung Binanga, Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan yang mengalami patah pada punggung diduga karena longsor dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit Ortopaedi Setia Budi Medan.

Sedangkan korban kedua yakni, Elpiadi Napitupulu Warga Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru yang kedua sama-sama sedang bekerja terpaksa melompat dari tiang peranca setinggi 9 meter didalam goa, dimana kedua korban sedang mencor tiba-tiba ada pergeseran tanah, akibatnya juga mengalami luka serius.

Kronologi kejadian, sesuai penuturan anak korban Ahmad Somed yakni Harandika (25) anak kedua dari tiga bersaudara ini saat dijumpai di kediamannya dusun Mombang Boru menyebutkan kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 WIB.

“Saya tau ketika dihubungi perusahaan bahwa ayah saya jatuh sekiar pukul 05.00 WIB di terowongan enam daerah Marancar Godang” Ucap Harandika anak kedua dari korban.

Selanjutnya, korban dibawa kekediaman di Desa Gunung Binanga pada pukul 5.30 WIB.

“Saya liat ayah saya dan satu korban lagi yang berada didalam mobil perusahaan lalu saya ikut bawanya kedukun patah hingga metta medika untuk dirawat” Katanya.

Hal senada juga diungkapkan Adik Korban, Bolas (35), korban dirujuk ke rumah sakit di Kota Medan dari RS Metta Medika pada pukul 13.00 WIB, Minggu (21/8/2022).

“Setelah di rumah sakit, hasil rongent menunjukkan patah tulang punggung dan rusuk sehingga langsung dirujuk bang” ucap Bolas.

Sementara korban kedua, Elpiadi Napitupulu dirawat di kampungnya Desa Garoga, Batang Toru. “Kalau korban kedua dirawat ke dukun patah didesanya bang, ” katanya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak PLTA belum memberikan keterangan tertulisnya terkait insiden tersebut.

 

Editor
: Amir Hamzah Harahap

Tag:

Berita Terkait

Peristiwa

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Peristiwa

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Peristiwa

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Peristiwa

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Peristiwa

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Peristiwa

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo